Cara Menulis Cerpen Islami – Terkait dengan karya fiksi berupa cerita maka patutlah seorang penulis Muslim memahami dan mempelajari unsur-unsur pembangun sebuah cerita, yaitu
Tema yaitu gagasan utama cerita, misalnya tema tentang akhlak Islami atau tema tentang perundungan (bullying). Tema menjadi inti dari cerita yang akan dikembangkan oleh penulis. Carilah tema-tema yang sedang aktual terjadi di dalam masyarakat.
Tokoh berikut perwatakannya yaitu bagaimana penulis menentukan siapa yang menjadi tokoh utama dan bagaimana perawakan dan karakter tokoh utama, lalu juga siapa saja yang menjadi tokoh pendamping atau figuran. Selain itu, dapat dibagi juga tokoh berdasarkan perannya yaitu tokoh protagonis (tokoh berperilaku baik) dan tokoh antagonis (tokoh berperilaku buruk).
Baca Juga: Tahapan Menulis Fiksi
Setting atau latar cerita yaitu tempat di mana penulis menetapkan sebuah kisah atau cerita terjadi. Apakah hanya di suatu tempat atau berpindah-pindah tempat. Di sinilah tantangan seorang penulis harus menyajikan detail tempat sesuai dengan keadaan sebenarnya meskipun ini hanya cerita fiktif. Namun, keadaan tempat pada masa cerita itu dikisahkan haruslah masuk akal dan benar-benar ada, kecuali tentunya cerita yang bersifat fantastik seperti kisah superhero.
Alur atau plot cerita yaitu bagaimana penulis membangun sebuah jalan cerita berikut konflik yang dihadapi tokoh utama. Kelemahan banyak penulis fiksi adalah menguraikan konflik yang terkadang disampaikan serba kebetulan. Penulis fiksi yang berhasil adalah penulis fiksi yang dapat meyakinkan pembaca bahwa kisah dalam cerpen atau novelnya itu memang benar-benar terjadi dan masuk akal.
Amanat yaitu pesan yang ingin disampaikan penulis kepada para pembaca. Tentu dalam fiksi Islami bernilai dakwah pesan ini penting termuat misalnya pesan tentang bahayanya seorang anak durhaka terhadap ayah atau ibunya.
Dalam menulis cerpen Islami hindarkanlah hal-hal yang bersifat klise ataupun kisah yang sudah pernah diceritakan penulis lain berkali-kali. Salah satu yang klise itu ialah kisah tentang pertobatan seseorang yang awalnya nakal atau berperilaku buruk. Sebenarnya kisah seperti ini boleh saja diceritakan kembali secara kreatif, misalnya dengan twist atau kejutan-kejutan yang tidak disangka oleh pembaca.
Hal lain yang perlu diperhatikan dan sudah dibahas sekilas tadi adalah membangun cerita dengan banyak kebetulan. Cerita harus dibangun dengan peristiwa-peristiwa yang logis. Soal membangun cerita secara kebetulan ini dapat kamu lihat dari sinetron-sinetron yang disajikan televisi, terutama sinetron Islami menjelang dan saat Ramadan. Karena adanya tuntutan untuk membuat episode cerita yang panjang, terkadang penulis skenario pun terjebak membangun peristiwa dalam cerita serba kebetulan sehingga menjadi tidak logis.
Cara terbaik untuk berlatih membuat cerpen Islami yang bermutu adalah dengan membaca cerpen yang bermutu juga dari penulis-penulis yang andal. Pelajarilah bagaimana mereka menuliskan cerita.
Demikian pembahasan tentang cara menulis cerpen islami. Semoga terbantu dan terinspirasi. Untuk belajar menulis, silakan membaca lebih jauh tentang postingan cara menulis buku. Sedangkan untuk mencetak buku, silakan menghubungi Nulix.id.
*Dikutip dari buku Tuliskan Indahnya Islam, karya Bambang Trim.
Terima kasih sudah membaca artikelnya. Yuk segera gabung di beberapa channel inspiratif yang sudah saya buat:
Dapatkan tips-tips menarik seputar dunia bisnis, penulisan, juga tausiyah singkat tentang hidup yang lebih baik. Nah, kalau ingin menjalani hidup sebagai penulis profesional yang dibayar mahal, ikutan saja E-COURSE MENULIS terkeren ini!