Cara Menjadi Pembicara yang Baik – Seseorang harus memahami kepribadiannya sebelum menciptakan sebuah komunikasi. Memang sangat sulit untuk berkepribadian seperti yang kita inginkan, dalam hal ini ingin menjadi orang yang selalu siap tampil berbicara di depan banyak orang.
Akan tetapi, hal tersebut bukanlah sesuatu yang tidak mungkin. Hal ini seiring dengan pendapat Andrew McCarty, Ph. D dalam bukunya yang berjudul Berpikir Positif (2007), bahwa berpikir positif dan memberikan penghargaan yang tinggi terhadap diri sendiri merupakan hal yang sangat penting dan mendasar untuk memperbaiki kepribadian.
Seorang pembicara yang baik yaitu apabila ia berkomunikasi sesuai dengan motivasi dari dalam dirinya, yakni motivasi untuk memberikan pengetahuan baru bagi pendengarnya. Artinya, motivasi akan menjadi lebih penting dibandingkan umur, jabatan, status keuangan, ras, agama, pendidikan, jenis kelamin, dan berbagi unsur lainnya saat berkomunikasi. Namun, permasalahannya yaitu tidak semua orang mampu berbicara dengan baik dan benar di depan banyak orang.
Setiap orang pasti merasa tidak percaya diri (grogi) untuk berbicara di depan umum. Akibatnya, muncullah suatu persepsi bahwa untuk menjadi seorang public speaker haruslah memiliki kemampuan mendasar yang dinamakan soft skill.
Akan tetapi, masih banyak pula public speaker ternama yang berkata bahwa dirinya selalu mengalami grogi sesaat sebelum berbicara di depan para calon pendengarnya.
Artinya, keterbatasan soft skill bukanlah alasan bagi seseorang untuk tidak mampu terampil berbicara di depan orang banyak.
Ketidakpercayaan diri itu dipengaruhi oleh sejauh mana seseorang mempersiapkan dirinya untuk tampil di depan publik, baik dari segi topik pembicaraan, fisik, maupun mental.
Untuk memulai berbicara di depan forum umum, ada 4 faktor yang harus dimiliki oleh seorang pembicara, yaitu:
1. Percaya Diri
Salah satu faktor utama yang wajib pertama kali dimiliki oleh pembicara. Jika seorang pembicara tidak percaya diri maka akan sulit baginya untuk menyampaikan ide dan gagasan yang ada didalam pikirannya.
Hal ini disebabkan hatinya sudah diliputi rasa grogi,malu atau takut sehingga bingung harus menyampaikan apa dan tidak tahu dari manakah untuk memulai presentasinya. Rasa percaya diri ini dapat dilatih perlahan dengan mulai berlatih berbicara dihadapan forum-2 kecil dengan tema pembicaraan ringan dan santai.
2. Kejelasan Suara
Gunakan suara yang dapat didengar jelas oleh audien (pendengar). Volume suara cukup sedang-sedang saja dan jangan menggunakan istilah-istilah yang sulit dimengerti oleh audiens karena tingkat pengetahuan dari masing-masing audiens tidak sama. Penggunaan istilah-istilah umum mungkin akan sangat membantu para audiens memahami apa yang kita sampaikan.
Baca Juga: Kunci Sukses Ada pada Mental dan Mindset
3. Ekspresi/Gerak Mimik
Seorang pembicara juga merupakan seorang aktor di hadapan audiensnya. Penggunaan ekspresi yang tepat sesuai tema pembicaraan kita akan dapat membuat audiens menjadi lebih semangat untuk mengikuti setiap detail pembicaraan kita dan terhindar dari kantuk akibat kebosanan melihat cara berbicara kita. Sebagai contoh, misalnya kita berbicara mengenai kepahlawan para pejuang tempo dulu di dalam acara HUT RI maka tentu saja ekspresi semangat berkobar-kobar harus kita tunjukkan di depan umum tanpa mengurangi penyampaian makna pembicaraan.
4. Kelancaran Komunikasi
Agar audiens dapat menangkap maksud penyampaian pembicara maka cara menyampaikan haruslah lancar dan terunut dengan baik. Berbicara dengan tersendat-sendat atau terputus-putus karena adanya gangguan faktor lain (misal: HP berdering terus) dapat mengurangi antusias audiens sehingga menimbulkan kejengkelan yang dapat merugikan pembicara itu sendiri.
5. Tidak Grogi
Pernahkah Anda saat diminta untuk menjadi pembicara tiba-tiba banyak air segede gaban yang keluar dari pori-pori kulit Anda? Itulah tanda Anda grogi. Bagaimana cara mengatasinya? Berikut ini cara-cara yang biasa saya lakukan.
Pertama, berpikir positif.
Jangan rendahkan diri Anda dengan berjalan ke atas panggung dengan cara yang terlihat kurang percaya diri, misalkan agak membungkuk atau tangan yang bergetar. Pastikan Anda memiliki kepercayaan yang tinggi.
Ketika Anda didaulat untuk menjadi orang yang berbicara di panggung, itu artinya Anda lebih “hebat” dari audiens Anda. Oleh karena itulah, Anda tak perlu berpikir negatif terhadap diri Anda sendiri. Berpikirlah positif dan yakinkan diri Anda bahwa Anda bisa menaklukkan ini semua.
Kedua, tersenyum ramah.
Sesampainya Anda di panggung, Anda akan seketika menjadi pusat perhatian. Oleh karena itu, langsung saja lemparkan senyum ramah Anda kepada penonton.
Dengan begitu, Anda akan mengatasi grogi Anda, dan bisa menaklukkan audiens dengan hangat. Senyum adalah senjata terampuh untuk merekatkan dua hal yang masih belum terhubung, bukan?
Ketiga, mengenali medan perang.
Bila Anda bisa datang lebih awal, maka datanglah karena itu adalah kunci untuk mengenali seperti apa panggung yang harus Anda taklukkan nantinya. Setiap kondisi pertunjukan selalu berbeda-beda. Oleh karena itu, pastikan Anda menguasai panggung seperti apa yang harus Anda pijak nantinya.
Dengan mengetahui panggung tersebut terlebih dahulu, Anda akan lebih siap dan mantab. Para jenderal perang terdahulu, baru bisa menentukan strategi perangnya kalau sudah bisa memetakan kondisi lapangan.
Artinya, ia mengetahui bagaimana medan peperangan yang sedang dihadapinya. Nah, seperti itu juga ketika Anda sebagai pembicara. Kuasailah medan.
Caranya adalah dengan mengetahui seperti apa para audiens yang sedang ada di hadapan Anda sekarang. Kelilingkan pandangan mata Anda ke seluruh ruangan, sehingga Anda dengan cepat bisa memetakan.
Keempat, buka presentasi Anda dengan cerita.
Ini adalah cara yang ampuh agar Anda bisa menarik audiens. Hal ini sering saya lakukan karena lewat pembukaan berupa cerita, bisa menarik audiens untuk langsung terlibat dengan materi apa yang hendak kita sampaikan. Storytelling is king!
Kelima, atur napas Anda sendiri.
Jangan biarkan Anda tersengal-sengal. Tak usah terburu-buru. Bila Anda terasa bergetar dan sedikit ketakutan, atasi dengan berjalan-jalan di atas panggung. Hal ini juga membuat pertunjukan Anda lebih atraktif dan menarik. Selain itu, juga bisa mengurangi grogi Anda.
Keenam, sesuaikan gaya bicara Anda.
Gunakan tema pembicaraan yang sesuai dengan tingkat kemampuan daya tangkap audiens sehingga mereka tidak menjadi bosan dan kemudian mengabaikan pembicaraan kita.
Yaiya dong, jelas banget bahwa audiens cenderung bosan dan mengobrol atau mengantuk ketika pembicara menyampaikan materi yang tidak bisa ditangkapnya. Selain itu, gunakan pilihan kosakata yang mudah dimengerti dan dipahami oleh pendengar agar tidak terjadi salah komunikasi.
Ketujuh, tak usah takut.
cara menjadi pembicara yang baik selanjutnya adalah dengan tak usah takut. Berani memulai berbicara dan berusahalah mencari celah untuk menarik antusiasme audiens guna menghidupkan suasana komunikasi kita. Sebagai pembicara kita harus tenang untuk menghindari alur berpikir yang melompat-lompat atau cerita yang tidak runtut sehingga dapat membuat pembicaraan kita terlihat tidak tentu arahnya.
***
Demikian pembahasan mengenai cara menjadi pembicara yang baik. Semoga bisa menginspirasi dan menjadikan Anda seorang public speaker yang mumpuni. Jangan lupa klik Template Powerpoint untuk mendapatkan template presentasi format powerpoint berkualitas premium dengan harga yang miring untuk kebutuhan presentasi Anda.
Terima kasih sudah membaca artikelnya. Yuk segera gabung di beberapa channel inspiratif yang sudah saya buat:
Dapatkan tips-tips menarik seputar dunia bisnis, penulisan, juga tausiyah singkat tentang hidup yang lebih baik. Nah, kalau ingin menjalani hidup sebagai penulis profesional yang dibayar mahal, ikutan saja E-COURSE MENULIS terkeren ini!