kunci sukses hidup

17 Kunci Sukses Hidup & Cara Kaya di Usia Muda

Kunci sukses – Setiap kita ingin sukses dalam hidup. Akan tetapi, bagaimana caranya kita bisa sukses? Ada banyak sekali cara sukses dan rahasianya. Akan saya share beberapa kunci sukses pentingnya untuk bisa kamu telaah dan pelajari, ya.

 

1. Hari Ini adalah Hari Terbaik

Kunci sukses yang jarang kita sadari adalah untuk menikmati setiap hari. Tak ada yang lebih menyenangkan daripada hari ini. Membuka jendela, melihat sinar matahari memasuki kamar. Hangatnya lembut, embusan anginnya ringan. Udaranya segar.

Tak ada yang lebih menenangkan daripada hari ini. Melihat tubuh baik-baik saja. Batuk kecil tak masalah. Banyak obat flu dengan harga murah yang bisa menyembuhkan.

Tak ada yang lebih menggembirakan daripada hari ini. Senyuman ibu. Rangkulan ayah. Candaan adik. Celotehan ponakan. Ramainya ibu-ibu menawar harga sayur, dengan abang tukang sayur yang kerepotan meladeni. Kerepotan yang membuatnya bahagia, karena artinya rezeki mengalir ke kantongnya.

Tak ada yang lebih ‘hidup’ daripada hari ini. Bisa menikmati buah, nasi, air putih, juga mandi dengan segar. Membalas celotehan kawan-kawan di sosial media, juga surel klien.

Karena kita tak pernah tahu apakah akan sampai diri ini di esok hari, maka bila kita tak bisa menjadi lebih muda esok hari, kita bisa hidup dengan semangat muda hari ini. Bila kita tak bisa lebih atraktif esok hari, kita bisa memanfaatkan sehat untuk menikmati hari ini. Bila kita tak berkesempatan menjumpai esok hari, kita masih bisa berdamai dengan diri dan menghargai orang-orang yang kita sayangi.

 

2. Berdamai dengan Kelemahan

Kunci sukses berikutnya adalah jangan pernah takut dengan kelemahanmu. Kita justru hidup pada era di mana hal-hal memalukan dan menggelikan dirayakan. Tengok saja di YouTube. Bloopers menjadi tontonan menyenangkan.

Asal kita jeli mengubah kesalahan dan kekurangan menjadi lebih classy dan justru kelihatan keren, orang-orang justru akan memaklumi dan menganggap kekurangan kita sebagai sesuatu yang unik dan khas.

Saat kita berani untuk menerima kekurangan diri, ketaksempurnaan—karena tak ada satu pun manusia di bumi ini yang sempurna—maka kita akan mampu untuk memotivasi diri sendiri untuk membuat perubahan dan perkembangan menakjubkan.

Bersembunyi dari kelemahan akan membuat kita terus menjadi lemah. Menghadapinya akan membuat kita lebih percaya diri.

Do your best and apologize when you fail.

 

3. Tak Usah Mencoba Menjadi ‘Tuan Segala Bisa’

Kunci sukses berikutnya adalah fokus pada kompetensi. Kesuksesan senyatanya adalah keberhasilan untuk menemukan ‘bekal’ apa yang sudah Tuhan kasihkan ke kita sejak lahir, lalu mengoptimalkannya.

Setiap orang terlahir dengan ‘bekal’ yang berbeda-beda.

Cristiano Ronaldo tidak akan menyabet Ballon d’Or berkali-kali bila ia salah mendeteksi ‘bekal’-nya dan tidak mengembangkannya. Jimmy Lin takkan mampu membuat fenomena Linsanity bila ia tak memahami betul apa keunggulan ‘bekal’-nya. Alberthiene Endah takkan menjadi penulis seperti sekarang bila ia mengubah jalur hidupnya menjadi olahragawan.

Jangan mencoba untuk menjadi baik dalam banyak bidang.

Kita terlahir dengan ‘bekal’ yang berbeda-beda. Perbedaan-perbedaan itulah yang membuat dunia ini makin menarik. Akan sangat membosankan bila semua nampak sama. Dan perbedaan-perbedaan itu pula yang memungkinkan untuk lahirnya sebuah tren baru: kolaborasi. Ini termasuk salah satu kunci sukses yang harus benar-benar kita perhatikan.

 

4. Atur Energi Hidupmu dengang Cara Mengatur Energi Waktumu

Kunci sukses berikutnya adalah seni mengatur energi hidup dan waktu. Bagaimana bisa kita berhasil merampungkan sebuah pekerjaan hanya dua jam, sedangkan pada lain waktu membutuhkan empat jam, padahal bobot kesulitan pekerjaan sama.

Mengapa?

Karena kita fokus dan mengerahkan 100% kemampuan pada dua jam tersebut. Energi kita curahkan. Sedangkan yang empat jam, karena kita hanya mencurahkan energi sebesar 50% saja.

Waktu lama tidak bisa dijadikan tolak ukur produktivitas. Lalu, bagaimana caranya memberdayakan energi agar pekerjaan bisa maksimal?

Sadar penuh dan hadir utuh pada pekerjaan tersebut. Fokus dan satukan antara pikiran, raga, dan hati. Kedua, jangan menunda-nunda. Di sinilah pentingnya skala prioritas. Selesaikan dulu pekerjaan paling sulit, sehingga yang mudah akan terasa enteng. Hajar dulu pekerjaan paling menyebalkan, hingga sisanya terasa ringan. Mau tidak mau, pekerjaan tersebut harus diselesaikan, bukan? Makanya, tangani yang tersulit dulu.

Semakin baik kita mengelola energi, semakin banyak hal bermutu yang bisa kita selesaikan dalam hidup.

Jangan tunggu hingga kamu siap untuk take action. Tetapi, take action-lah, supaya kamu siap. Jangan mengandalkan mood, karena sesuatu yang sifatnya ‘tak jelas’ seperti mood memang tak bisa diandalkan kapan datangnya. Dia bukan pacarmu yang bisa di-mention dulu kapan mau datang. Bisa janjian dulu kapan akan ketemuan. Mood bahkan fana. Sangat fana. Jangan terlalu mengandalkan sesuatu yang tak kelihatan seperti itu.

Menunda-nunda pekerjaan takkan menghadirkan apapun, selain dua hal negatif. Pertama, pekerjaan yang tak pernah diselesaikan. Kedua, penyesalan.

Berada dalam situasi sulit? Manusiawi. Semua orang pernah merasakannya. Yang membedakannya adalah penyikapannya.

Bayangkan kamu dimasukkan ke dalam sebuah ruangan kosong nan gelap selama tiga jam. Apa yang akan kamu lakukan?

Marah-marah, gedor-gedor pintu, pukul-pukul tembok?

Atau, justru berdiam diri, melakukan aktivitas reflektif?

Atau, memilih tidur saja.

Kamu adalah tuan atas kehidupanmu sendiri. Kamu bebas memilih apa yang akan kamu lakukan. Berpikirlah positif. Situasi sesulit apapun pasti menyimpan celah untuk bisa kamu atasi. Itulah mengapa disebut dengan mengatasi masalah, karena kamu harus berada di atasnya, untuk kemudian kamu hancur leburkan masalah tersebut dengan sepatumu.

Bila berjumpa masalah sulit, pikiran positif yang bisa kamu kembangkan ada tiga. Pertama, DO. Hal apa yang masih bisa kamu lakukan dari situasi tesebut. Kedua, GET. Hal apa yang bisa kamu dapatkan dari situasi tersebut. Terakhir, BE. Hal terbaik apa yang masih bisa kamu kreasikan dari situasi tersebut.

Daripada mengutuki kegelapan, mengapa tidak melakukan saja tendangan maut ke kaca jendela. Di luar sana ada cahaya, kok. Iya, kan?

 

5. Kesuksesan Tidak Bisa Diraih dengan Instan

Kunci sukses berikutnya adalah sadar sepenuhnya bahwa kesuksesan tidak bisa diraih dengan instan. Meraih sesuatu yang baik tidak pernah mudah dan cepat. Sebuah studi menyatakan bahwa butuh waktu 10 tahun untuk mengembangkan diri menjadi seorang dengan keahlian tertentu.

“Salah satu hal terpenting,” kata John Warnock, “dalam hidup adalah untuk memerhatikan kaki Anda, dan mengambil langkah-langkah berikutnya. Jangan memfokuskan pada hal-hal yang terlalu jauh, namun pastikan arah Anda benar dan segera berjalan selangkah demi selangkah.”

Jangan menyerah. Bukan berarti orang-orang sukses tidak berpikir untuk menyerah. Tapi mereka menolak untuk menyerah. Mereka terus maju. Bila usia membuat badan berkerut-kerut, menyerah membuat jiwa berkerut-kerut. Jadilah keras kepala. Jangan melihat ke belakang. “Dalam kegagalan maupun kesulitan,” kata Adrian Anantawan, pemain biola internasional, “aku tidak pernah melihat ke belakang, aku melihat ke belakang hanya pada hal-hal yang telah kupelajari, bukan pada kegagalan-kegagalan itu sendiri. Aku merencanakan apa yang kulanjutnya selanjutnya.”

Penting memang memfokuskan diri pada kekuatan dan melupakan kelemahan. Tetapi, ada suatu saat di mana kita tidak bisa melupakan kelemahan, yaitu ketika kelemahan tersebut dapat menjadi penghalang kesuksesan dalam bidang tertentu.

Tidak peduli bidang apa yang kita geluti, biasanya akan ada standar-standar minimum yang tetap harus dipenuhi. Maksudnya, jika kita harus berjuang keras untuk menjadi dokter bedah, akan tetapi tidak tahan melihat darah, pasien kitalah yang akan meninggal. Lalu, bagaimana kita mengelola kelemahan yang menghambat kesuksesan ini? Ada dua strategi untuk mengalihdayakan kelemahan. Pertama, berkonsentrasi pada kelemahan dan memperbaikinya. Jean Monty mengatakan, “Dulu aku benci berdiri dan bicara di depan orang-orang, tetapi jika Anda hendak menjadi pemimpin suatu perusahaan, Anda harus mampu berbicara di depan umum. Jadi, aku tidak punya pilihan. Itu sungguh sebuah kelemahan dan aku harus mengatasinya.” Kedua, berbagi tugas. Paul Rowan misalnya, ia orang yang memiliki kekuatan dalam area-area kreatif, tetapi ia memiliki kelemahan di dalam bisnis, sehingga ia mengalihdayakannya. “Aku orang yang artistik, dan aku menyadari dengan segera bahwa aku membutuhkan partner-partner yang mampu mengorganisasi dengan baik dan lebih business-minded.” Jadi, carilah seseorang yang bagus dalam bidang yang tidak kita kuasai, dan sebaliknya. Kemudian, fokus secara mati-matian di bidangmu.

Fokus pada kekuatan diri. Melangkahlah dengan kekuatan-kekuatan bukan kelemahan-kelemahan. Jean Monty mengatakan, “Fokuslah pada hal-hal yang Anda kuasai. Jika Anda bagus di bidang komputer dan bukannya sepak bola, jangan coba-coba untuk menjadi pemain sepak bola. Dan, jangan takut untuk mengakui bahwa Anda lemah di bidang-bidang tertentu, sehingga Anda terjebak dalam kotak perangkap, dan mencoba-coba sesuatu yang sesungguhnya Anda sudah tahu bahwa Anda takkan bisa melakukannya dengan baik.” Dan Norman, pengarang The Way Things, menuliskan, “Setiap orang itu buruk di banyak bidang. Tetapi, setiap orang punya beberapa keunikan di bidang yang bisa menjadikannya terbaik sedunia. Dan, triknya adalah untuk mencari keunikan tersebut.” Kesimpulannya, kita boleh saja buruk dalam banyak hal, asalkan sungguh baik dalam satu hal.

Level selanjutnya. Kenapa harus mengerjakannya biasa saja kalau bisa melakukannya dengan lebih baik. “Aku tidak pernah puas akan posisiku dalam hidup ini. Aku selalu mencoba untuk meningkatkan diri. What is the next level? Bagaimana aku bisa mengembangkan diri menjadi orang yang lebih baik?” kata Oprah. Berusahalah untuk selalu lebih baik, tapi jangan bersedih jika menemui ketidaksempurnaan. Kesuksesan seperti sebuah tangga dengan banyak tingkat. Kita beranjak dari tingkat pertama ke tingkat berikutnya dengan mengusahakan diri menjadi lebih baik. Ingat, naik tangga, bukan ekskalator, karena tidak ada ekskalator maupun lift untuk naik ke tingkat kesuksesan. Ini termasuk salah satu kunci sukses yang harus benar-benar kita perhatikan.

 

Baca juga: Tak Usah Membenci Pekerjaanmu

 

6. Make Change Happen

Kunci sukses berikutnya adalah sadar bahwa kita harus melakukan sesuatu yang penting dalam hidup. Kemampuan apa yang bisa kita sumbangsihkan untuk ikut memberikan perubahan baik pada dunia. Juga, seandainya kita tak ada di dunia, apakah orang-orang juga akan menyesali dan meratapi dengan ketiadaan kita karena sebegitu penting dan berpengaruhnya, ataukah justru biasa-biasa saja.

Seberapa keras pun kita bekerja hingga mendapatkan banyak kelimpahan, pada akhirnya, kita akan menyadari bahwa itu akan membosankan. Setelah kita bisa meraih tujuan-tujuan hidup pribadi, pada akhirnya kita pun akan mengalami sebuah fase untuk ‘gemar berbagi’. Ini karena pada dasarnya manusia selalu tidak puas akan keberhasilan sendiri. Fitrahnya, bila sudah mencapai tahap segala keinginan terpenuhi, justru ingin membagi semua yang sudah didapat itu.

Memenuhi tujuan-tujuan hidup secara pribadi memang akan mengantarkan kita ke tempat tinggi nan jauh. Tapi, untuk lebih jauh dan lebih tinggi lagi, kita harus memerhatikan dan memedulikan hidup orang lain. Alasananya adalah: you can do something good for yourself, or you can do something good for other people. You can make money, or you can change the world. Buatlah sebuah social movement, atau apapun yang memiliki tujuan memberdayakan orang lain atau masyarakat.

Ide-ide sederhana seperti itulah yang akan membuat kita mengambil peran untuk ikut mengubah dunia menjadi lebih baik. “One can resist the invasion of an army,” kata Victor Hugo, “but one cannot resist the invasion of ideas.”

Seth Godin menyebutnya dengan Linchpin, yaitu sosok-sosok yang indispensable atau sosok yang tak tergantikan karena sangat dibutuhkan. Linchpin adalah orang yang dapat mengatasi kekacauan dengan menciptakan ketertiban, serta menciptakan, menghubungkan dan mewujudkan sesuatu menjadi nyata. Inilah orang-orang kreatif yang tak hanya sekadar tahu, tapi juga beraksi. Tak sekadar berilmu tapi juga beramal. Ia beramal baik, maka kemudian ia menciptakan keterkaitan yang baik dengan kehidupan banyak manusia, sehingga ia menjadi sedemikian terpercaya di antara urusan-urusan yang biasa terjadi di antara mereka. Bila ada apa-apa, selalu merujuk kepada mereka. Karena seolah-seolah tak ada manusia lain yang mampu memberikan solusi atau menghadirkan sesuatu sesuai harapan seperti yang mereka hadirkan.

Seth Godin menyebut bahwa sosok-sosok Linchpin inilah yang akan menjadi figur-figur unggulan di masa mendatang. Yaitu sosok-sosok yang risk taker, imajinatif, kreatif, berani tampil beda, dan berpikir out of box tapi selalu mengeksekusi idenya inside the box; berpikir di luar batas tapi selalu mengeksekusi sesuai dengan kondisi yang terhampar di hadapannya. Mereka menggunakan cara-cara yang tak biasa khas otak kanan. Persis, ketika Daniel H. Pink dalam A Whole New Mind pun menyatakan serupa, bahwa mereka yang berotak kananlah yang akan mampu menghadapi keadaan masa depan.

Percepat proses belajarmu. Yang berhasil di usia muda sesungguhnya mereka telah mempercepat proses belajar dan telah memulai aktif sejak dini, sehingga dapat mencapai kesuksesan yang dini pula. Ada usaha. Ada harga. Ada pengorbanan. Ada curahan. Ada fokus diri. Semua dikerahkan sejak dini. Sehingga, keamanan diri tercipta juga sejak dini. Saat kita bekerja di suatu perusahaan, misalnya, kita tak pernah tahu kapan perusahaan tersebut berakhir, atau sebuah ‘politik kantor’ apa yang akan terjadi pada kita di masa depan.

Selama kejujuran, integritas, dan kemampuan untuk menjaga portable equity kita baik, di masa depan kita pun akan baik-baik saja. Di manapun kita akan berada. Portable Equity adalah reputasi, network, dan skill yang kamu kuasai. Kemampuan berbahasa asing, mengoperasikan software desain, fotografi, membuat presentasi, berbicara di depan publik, mengkonsep, serta track records kerja yang positif lainnya adalah modal yang takkan lekang oleh waktu. Itulah yang seharusnya menjadi perhatian utama kita, bukan menghabiskan waktu mengurusi soal gaji dan fasilitas apa yang bisa kita terima dalam sebuah perusahaan. Itu sangat wasting time.

Portable equity adalah satu-satunya ‘keamanan kerja’ yang dapat kita andalkan. Bukannya posisi yang sekarang kita jalani, ataupun di perusahaan mana sekarang kita berada. Gelar apa yang kita peroleh, dan keturunan siapa kita. Tak ada keamanan. Yang ada hanyalah kemampuan kita untuk terus mau memperbarui diri menyambut setiap tantangan yang pasti selalu ada di tiap harinya. Mengerahkan segala kemampuan di diri untuk menaklukkannya adalah bekal terbaik. Karena pada dasarnya, toh kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi esok hari. Menyiapkan segalanya yang terbaik yang di punya di hari ini, ada investasi terbaik di masa depan. Menanam kebaikan, akan berbuah kebaikan. Selalu begitu.

 

kunci sukses bekerja

 

7. Pertahankan Visi Suksesmu dengan Konsisten

Kunci sukses berikutnya adalah visi. Takkan lah pernah didapatkah hasil yang berbeda, manakala kita masih menggunakan cara yang sama untuk meraihnya. Kebebasan waktu dan pengendalian penuh atas garis hidupku, menjadi pemicu utama agar aku mengubah strategi alur hidupku yang nyaman, tersergap kerutinan, dan biasa saja. Menjadi air yang mengalir tak pernah menjadi model hidupku. Aku lebih suka meloncat. Lebih suka membuat lompatan hebat. Bagiku, model hidup berasas air mengalir hanya akan membawaku ke tempat yang lebih rendah. Ikut arus memang aman, menenangkan, tak perlu banyak tenaga. Namun pada saat yang sama, juga takkan meraih prestasi apa-apa.

Ada kalanya kelelahan menyapa. Ada juga waktu-waktu di mana kepayahan membabat semangat. Namun aku selalu berhasil menyalakan lagi optimisme. Mempertahankan harapan yang merambat padam agar tetap bersinar terang. Aku terus berjalan walau habis benderang. Aku percaya, Tuhan sedang menatapku mesra, memerhatikan setiap langkah yang aku ambil demi suksesnya impianku di ujung sana. Keyakinan seperti itu, sudah cukup untukku membangkit langkah lagi kala kegelapan meraja seluruh waktuku.

Yah, kita tak akan pernah mendapatkan apapun tanpa peran-Nya. Semua atas dasar karunia, dan juga curahan kasih sayang-Nya. Tanpa meyakini itu, kita hampa. Kita tak punya tempat bersandar. Kita tak punya tempat berpijak di kalan kaki goyah. Tak ada tempat berlindung di kalan hujan ujian membasah langkah. Mungkin terdengar klise, namun percaya akan kekuasaan dan peran Tuhan dalam setiap mimpi-mimpi kita, adalah hal terdasar agar kita mampu memanggil kesuksesan untuk mendekat.

Mimpi kita takkan pernah terwujud bila kita terlalu takut keluar dari zona nyaman. Sebuah zona yang mengukung kejernihan hati untuk berbuat lebih luas. Sebuah zona yang mengurung kreativitas. Sebuah zona yang akan melenakanmu dalam sofa empuk, sedangkan talenta lain sedang terbang dan menebar kebaikan di banyak tempat. Chicken stays, eagle flies. Aku harus menjadi elang yang terbang tinggi, meraih hal-hal baik di banyak tempat. Meraih kesuksesanku. Agar aku bisa memberi sebuah pembuktian kepada mami di alam sana. Membuatnya bangga. Membuatnya gemas kepada bungsunya yang selalu dicubit pipinya ini, karena mampu menapaki tangga sukses yang lebih jauh dan hebat. Saat harapan positif bersua dengan nyali, kan hadir keberanian melangkah mewujudkan visi.

Tetapi, keyakinan saja memang tidak cukup. Keyakinan takkan bermakna apapun tanpa aksi yang berarti. Itulah yang membuatku tetap bergerak hingga sekarang. Aksi adalah tindakan nyata yang kita perlukan untuk terus menjalani hidup. Bukan angan yang terus dikembangbiakkan. Bukan keraguan yang terus saja menjadi kawan. Bukan pula ketakutan melangkah yang rajin kita biarkan menguasai jiwa. Adalah aksi nyata, walau sekecil apa, yang akan menyelamatkan mimpi kita dari kemusnahan. Berani mengambil langkah pertama merupakan penentu ke mana dan bagaimana kita akan melanjutkan semua apa yang telah kita rencana. Bukan angan, buka juga keraguan. Tapi langkah pertama. Itulah yang kita perlukan. Berani melakukan langkah pertama selalu lebih baik, karena di sanalah gagasan, ide, rencana, dan semua yang menjadi bunga harapan seolah menjadi nyata dan bisa kita gapai. Just do it. Lakukan saja. Itulah yang kita perlukan, untuk melampaui diri sendiri dan membuat kita melakukan lebih banyak lagi dan lagi. Itulah bukti bahwa kita serius dengan impian. Sangat serius dengan visi. Juga sangat serius meraih semua yang telah kita canangkan. Bukti bahwa ada energi terdalam yang bisa menggerakkan badan, pikiran, visi, dan semua hal yang ada dalam tubuh baik berupa psikis maupun fisik, untuk mau bersatu padu meraih impian. Tapi ingat, semua hal fisik dalam tubuh kita takkan pernah bisa kita kontrol, tanpa adanya landsan utama: kepercayaan kepada-Nya dan kepercayaan diri bahwa kita bisa menjemput impian. Kala berhasil menaiki tangga satu, kita bersyukur, dan memohon lagi kepada-Nya untuk dikuatkan menuju tangga selanjutnya. Kala kita terjatuh dan harus mengulang lagi sedari awal, kita tak perlu memaki-Nya, yang kita butuhkan hanyalah memohon lagi kepada-Nya agar dikuatkan pijakan, untuk menaiki tangga lagi. Bila kita tak meminta bantuan-Nya, untuk apa memaki semua hal yang terjadi.

Ocehan-ocehan itu datang dari mereka yang tidak mengerti. Dari mereka yang pikirannya tidak luas. Dari mereka yang tidak tahu, bahwa seseorang yang memiliki pengetahuan dan semangat yang kukuh untuk mewujudkannya akan membuat mereka terhenyak pada akhirnya. Yah, saya tahu. Ini adalah risiko bagi seseorang yang memiliki visi besar. risiko untuk disalahpahami. Risiko untuk dipecundangi. Risiko untuk diremehkan. Risiko untuk tak dianggap. Pada awalnya mereka memang akan mempertanyakan mengapa aku melakukannya. Namun pada akhirnya, ketika aku sudah mencapai puncak sukses, mereka akan berduyun-duyun datang kepadaku dan bertanya bagaimana cara aku melakukannya. Ini hanya soal waktu saja. Dan aku akan mengizinkan diriku untuk bersabar sedikit lagi, untuk membuktikan kepada mereka bahwa mereka semua salah!

Namun, bertubinya ocehan-ocehan positif itu adalah bahan bakarku untuk lebih bersemangat lagi. Itu adalah satu hal yang aku syukuri. Tanpa pernyataaan negatif yang bejibun seperti itu, mungkin aku takkan sesemangat ini untuk memberikan pembuktian.

Tantangan selalu memberikanku energi. Pemikiran untuk menciptakan sesuatu yang berguna selalu membuatku maju. Apalagi, bila orang-orang di sekitar memberi tahu bahwa aku tidak bisa melakukannya. Aku akan makin bersemangat untuk membuktikannya. Memang tidak membutuhkan banyak usaha untuk menjadi rerata manusia. Tapi membutuhkan segalanya untuk melawan arus. It takes nothing to join the crowd, but it takes everything to stand alone with your vision. Aku bersyukur diberikan Tuhan karakter yang ngotot dan memiliki kemauan keras untuk memberi bukti. Aku melawan arus.

Berhenti bergerak adalah satu-satunya tragedi kemanusian paling mengerikan. Air yang berhenti mengalir hanya akan menjadi kubangan, begitu juga diri kita. Saat merasa sudah hebat, merasa puas, semua akan selesai. Begitu juga diri kita. Saat kita sudah selesai dengan tujuan, kita akan kehilangan motivasi. Saat kita berhenti termotivasi, kita tidak menghasilkan karya apapun. Maka, bilalah satu tujuan telah tercapai, capailah lagi tujuan lain. Kesuksesan tidak memiliki kunci. Dia hanya jalan penuh liku yang harus ditempuh. Tinggal kita mau untuk menempuh atau tidak. Di ujung sana, sudah ada pintu kesuksesan menunggu. Keberanian untuk terus bergerak inilah yang membuat kita bisa menuju pintu itu.

Dunia selalu berubah. Kemajuan zaman selalu berjalan. Apalagi dunia teknologi. Sekali kita sudah merasa puas, akan ada talenta muda yang lebih baru, lebih segar, dan lebih ambisius yang akan mencoba membuat produk lebih baik lagi dari apa yang sudah pernah kita buat. Lalu kita kalah. Karena apa? Karena kita sudah merasa aman. Tak melakukan perubahan apapun. Dan itu bukan karakterku.

Teruslah bermimpi. Teruslah rawat visimu itu. Walaupun hari ini kita buka siapa-siapa. Teruslah jaga semangatmu. Walaupun orang-orang menghujanimu dengan energi negatif. Menderasimu dengan ocehan-ocehan yang membabat harapanmu. Mereka hanya tidak tahu. Mereka tidak paham dengan mimpi besarmu. Diremehkan, dicemooh, disalahpahami, dan diragukan adalah alur yang hadir wajib dalam setiap perjalanan orang-orang besar. Maka, bila hari ini orang-orang tak meragukan impianmu, bisa jadi karena visimu tak terlalu bagus. Atau, engkau tak cukup ngotot untuk mewujudkannya. Ini termasuk salah satu kunci sukses yang harus benar-benar kita perhatikan.

Teruslah melangkah, walau habis cerah, walau terang sudah merambat pulang. As long as you are still alive, your story is not over. Keep up the fight and go great!

 

8. Kerja Kerasmu Akan Terbayarkan

Kunci sukses berikutnya adalah kerja keras tak mengkhianati hasil. Kita tidak melihat segala usaha di balik suatu kesuksesan. Yang kita lihat adalah kelihaian seorang penari balet selama 15 menit ketika pentas, bukan latihannya bertahun-tahun. Kita hanya melihat 200 lembarnya, bukan 20.000 jam yang digunakan oleh seorang penulis untuk menyusunnya dengan simbahan rasa dan hati untuk memberikan yang terbaik.

Pada dasarnya, setiap orang memiliki bakat. Tetapi, kerja keraslah senjata sesungguhnya dalam hidup ini.

Kadangkala, ketika kita mencurahkan segala usaha dan waktu untuk mencapai sesuatu, pasti terbersit dalam pikiran bahwa:

Apakah semua usaha ini akan terbayar?

Apakah semua usaha ini akan berhasil?

Apakah ada gunanya?

Jika tidak berguna, mengapa harus bersusah-payah seperti ini?

Singkirkanlah keraguan tersebut. Teruslah melangkah. Setiap sungguh-sungguh pasti terbayarkan. Takkan pernah ada yang tenggelam dalam keringat. Hasil itu mungkin tidak nampak sekarang atau dalam waktu dekat. Tapi, ia akan selalu mendatangi kita, sebanding dengan sejauh mana dan sekeras apa kita dalam berusaha.

Bekerja besarlah. Bekerja hebatlah. Dan jangan lupa, berjiwa besarlah. “Raja yang akan menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan besar,” kata Meng Tze, “pasti tak punya menteri yang sedia tiap saat dipanggil menghadap. Justru dia yang akan mengunjungi mereka untuk meminta nasihat. Sebab tugas besar hanya bisa dituntas oleh mereka yang berjiwa besar.”

Kita menghadapi dunia yang sangat kompetitif. Apapun bidang yang kita geluti, bekerjalah lebih keras dari orang lain. Itu akan memberikan hasil yang berbeda.

Selalulah ingin menjadi yang pertama. Kerja keras akan memberikan perbedaan dan menampakkan keunggulan. Namun, perlu juga diingat bekerja keraslah pada bidang yang engkau sukai.

“Aku bekerja keras,” kata Sheldon Wiseman, “tetapi aku selalu menikmati apa yang aku kerjakan dan hingga sekarang pun masih demikian. Aku pergi bekerja setiap hari dan bersenang-senang seperti anak-anak dan mendapatkan bayaran untuk melakukannya.”

Ya, mereka yang memiliki jiwa kreatif tandanya selalu sama: mereka sama-sama tidak bisa membedakan lagi apakah yang dilakukannya itu bekerja ataukah bermain-main.

Terkadang, saat kita sedang bekerja dengan keras, terbersit, “Andai aku punya bakat yang hebat, tentu aku tidak akan bekerja sekeras ini.”

Percayalah, yang membuat seseorang hebat bukanlah bakatnya, tapi kerja kerasnya.

Profesor Michael Howe dan rekan-rekan kerjanya di Universitas Exeter meneliti prestasi-prestasi terbaik di berbagai area dan tidak bisa menemukan seorang pun yang bisa mencapai level tertinggi tanpa ratusan jam kerja dan latihan.

Mozart, misalnya, orang-orang selalu menganggap ia memiliki bakat hebat. Akan tetapi, ia tetap harus bekerja 12 jam sehari selama lebih dari satu dekade sampai akhirnya masterpiece-nya lahir.

Michaelangelo pun sama. Bahkan, ia sampai berkata, “Jika orang-orang tahu betapa keras aku bekerja untuk mendapatkan kemampuan ini, semuanya tidak akan tampak menakjubkan lagi.”

Mereka yang berjiwa kreatif bekerja keras dengan penuh kedisiplinan. Mereka tidak menunggu inspirasi. Mereka menciptakannya.

Sudah sering kita dapati, beberapa orang yang tampaknya berbakat di usia muda, tapi justru kemudian tidak tumbuh menjadi orang-orang hebat.

Masalah yang terjadi pada mereka adalah: mereka pikir bakat akan membawa mereka masuk jajaran sebagai orang hebat, sehingga mereka tidak mengutamakan kerja keras dalam usaha untuk meraih kesuksesan dan terus mengembangkan bakatnya.

 

9. Jadilah Tak Tergantikan

Kunci sukses berikutnya adalah menjadi tak tergantikan. Saya kaget ketika mendengar kabar bahwa Mbak Windy Ariestanty ternyata sudah resign dari Gagas Media. Menurut saya, Mbak Windy adalah nyawa di Gagas. Kalau tidak ada dia, entah jadi apa. Greget Gagas Media akan kurang. Tidak sebertaring yang sering kita dapatkan beberapa tahun belakangan.

Ada beberapa orang yang memang statusnya ‘tak tergantikan’. Ada memang beberapa pekerja yang hari ini resign, esok pagi sudah bisa dicari penggantinya. Kenapa begitu mudahnya? Karena keahliannya biasa saja. Kemampuannya bisa diduplikasi dengan gampangnya.

Tetapi, ada beberapa orang yang memang selalu menjadi ‘nyawa’ dari sebuah perusahaan. Dan di Gagas Media, Mbak Windy lah orangnya.

Sambil menghabiskan 30 sayap ayam di Wing Stop, saya dan Mas Ega, founder NulisBuku.com juga bercerita tentang bagaimana akhirnya NulisBuku.com terbentuk. Sebuah perjalanan panjang yang tak mudah. Ide yang ditolak berkali-kali, investor yang meragukan. Tetapi, setiap mimpi yang diperjuangkan, memang akan selalu bertemu dengan orang-orang yang mendukungnya. Tuhan akan selalu mengirim beberapa orang (biasanya memang jumlahnya tak banyak) untuk mendukung ide itu, bahkan ikut bergabung di dalamnya. Bagi yang menonton One Piece, pasti akan mengerti tentang hal ini.

Dan bagi NulisBuku.com, Mas Ega adalah nyawanya. Bukan cashflow-nya. Bukan besarnya komunitasnya. Bukan valuasinya. Bukan seberapa banyak liputan medianya.

Mengapa?

Karena Mas Ega-lah yang merancangnya, dan memliki visi paling jernih tentangnya.

Beberapa orang memang terlahir dalam kondisi tak memiliki uang. Tak memiliki alat produksi. Bahkan tak tahu cara memasarkan yang baik dan benar. Tetapi, beberapa orang itu, memiliki ide besar, visi jauh, dan arah yang jelas mau dibawa ke mana bisnisnya. Maka, menjelmalah dia mejadi semacam titik tengah yang bersinar, yang kemudian memanggil orang-orang yang memiliki uang banyak itu, alat produksi itu, dan bahkan para pemasar hebat itu, yang mengerumuninya. Persis seperti lampu teplok yang dikerumuni laron.

Ini termasuk salah satu kunci sukses yang harus benar-benar kita perhatikan.

 

10. Kita Tidak Akan Ketinggalan Apa pun

Kunci sukses berikutnya adalah jangan terburu nafsu. Salah satu scene dalam film Yeh Jawaani Hai Deewani membuat saya tertegun. Saat Ranbin Kapoor yang hobinya traveling menjelajah dunia itu memegang sebuah tiket acara konser, dan Deepika Padukone membuang tiket itu begitu saja.

Ranbin marah-marah, karena untuk mendapatkan tiket itu begitu sulit, dan itu adalah sebuah acara yang langka dan keren. Juga, sebentar lagi acara akan dimulai. Akan sangat sayang untuk dilewatkan. Tetapi, Deepika justru memintanya untuk duduk bersila, menikmati sunset yang ada di hadapan mereka.

“Kau tak akan ketinggalan apa pun. Nikmatilah apa yang ada di hadapanmu saat ini.” Begitu kira-kira Depheeka mewejangi.

Kira-kira begitu dialognya, karena memang film itu sudah saya tonton beberapa tahun lalu. Lupa dengan dialognya, tetapi tak lupa dengan esensinya: menikmati kekinian; menikmati saat ini.

Begini scene dalam film tersebut.

Saking ambisiusnya saya terhadap sesuatu, sering kali ketika makan pun saya masih memikirkan tentang projek-projek ke depan. Saya sampai tidak menikmati bagaimana makanan itu tersaji indahnya, apa rasa makanannya, dan memakannya terlalu cepat. Tahu-tahu sudah selesai, sudah kenyang. Kayak nggak ada soul-nya.

Saking ngototnya saya terhadap sesuatu, saat lari pagi pun, saya tak bisa menikmati udara pagi yang sejuk, pemandangan sawah yang masyaAllah bin subhanallah indahnya! Pikiran saya melayang ke mana-mana, mikirin projek, dan sebagainya.

Tetapi itu dulu.

Sejak 2016, merasa lebih bisa merasakan kenikmatan hari ini, daripada resah dengan masa depan.

Saat lari pagi misalnya, saya lebih memilih tak memakai sepatu, dan rasanya, ya Allah enaknya! Hahahahha. Terakhir kali saya sering telanjang kaki mungkin waktu SMA, waktu masih di pesantren. Lari pagi telanjang kaki, menghirup udara paginya pun ya Allah, dipuas-puasin, sambil bergumam, “Ya Allah, ini udara sumpah enak banget!” Rasanya seger banget, adem banget, sejuk banget, nggak ada duanya deh!

Saat tak lagi menonton tivi, pikiran pun jadi lebih enteng. Bawaannya lebih bijak aja. Mood pengen berdebat dengan orang lain nggak ada sama sekali. Jadi kuper? Enggak. Bahkan malah merasa otaknya jadi makin pinter. Bacaanya kayak jadi lebih bermutu saja. Berita-berita dan portal media online yang sampah pun tak saya baca. Walau orang lagi seramai apa pun di sosial media ngebahas isu terkini, saya tak akan mengklik tautan yang dibagikan itu.

Buat apa?

Kalau sudah tahu terus ngapain?

Mengikuti berita satu yang ngehip, akan ada berita ngehip berikutnya.

Terus kita mau apa dengan semua itu?

Rasanya, lebih asyik di otak saya, ketika membaca misalkan Medium.com, atau 99u.com. Dua portal yang bahkan lebih dari cukup untuk membuat otak ini segar dan ada manfaatnya. Dipadukan dengan tilawah Al-Qur’an, ya Allah, makin seger, dan bawaannya adem ayem ini hidup.

Yah, pada dasarnya, kita tak akan ketinggalan apa pun. Dunia akan terus berputar. Dengan caranya sendiri. Otomatis. Sudah ada yang mengatur.

Yang ada, justru kita terlalu sibuk dengan pikiran kita sendiri.

Pikiran untuk memiliki peran yang sangat banyak; pikiran untuk memiliki pengaruh yang banyak; pikiran untuk mengendalikan segalanya.

Kita berharap semua itu ada pada diri kita. Kita berharap kita adalah sosok itu. Hingga kita kelelahan. Hingga kita sadar, bahwa kita lupa untuk menikmati syukur atau mensyukuri nikmat.

Kita lupa bahwa di setiap pagi adalah keindahan tak terperi yang disajikan-Nya kepada kita sebagai hadiah. Kita lupa bahwa kita terlalu banyak keinginan, dan sering melupakan bahwa keinginan itu bisa membuat tas kehidupan kita kelebihan beban; terlalu berat, sehingga membuat tulang kita tak kuat menopang.

Kita kelelahan, tersungkur, dan berharap bisa menikmati esok hari dengan sehat dan gembira. Begitu terus setiap hari. Kita berharap esok lebih baik, tetapi lupa untuk menikmati hari ini. Lupa untuk berasyik-masyuk dengan kenikmatan yang disajikan-Nya kepada kita saat ini; hari ini.

Lalu tiba-tiba tua, dan mati.

 

11. Afirmasi Positif dalam Diri

Kunci sukses berikutnya adalah bahwa hidup adalah tentang pilihan dan prioritas. Daripada scrolling and judging di ponsel setiap hari di media sosial, lebih baik gunakan waktu yang terhabiskan itu untuk membangun diri sendiri. Meningkatkan kualitas diri.

Setiap malam, selama periode akhir 1980-an, Jim Carrey selalu berkendara ke atas bukit, lalu memandang ke bawah kota Los Angeles yang gemerlang, sembari membayangkan bahwa sutradara akan menghargai kerjanya sebagia aktor brilian. Padahal, kondisinya saat itu, dia tengah bangkrut, duit menipis, dan bukan aktor. Akan tetapi, dia bercita-cita menjadi aktor andal nan masyhur.

Hingga pada awal tahun 1990-an, Jim Carrey masih melakukan hal itu. Namun kali ini ada sedikit beda. Di atas bukit sembari memandang Los Angeles di bawah, dia menuliskan 10 juta dolar di atas sebuah cek, dan menambahkan sebuah pesan: bayaran untuk layanan akting yang diberikan. Dia membawa cek palsu itu di dalam dompetnya selama lima tahun, hingga pada Thanksgiving tahun 1995, dia menerima cek asli sebesar 10 juta dolar atas perannya dalam Dumb and Dumber.

“After you become a millionaire, you can give all of your money away because what’s important is not the million dollars; what’s important is the person you have become in the process of becoming a millionaire.”Jim Rohn

 

12. Ubah Caramu Bertanya

Kunci sukses berikutnya adalah mengubah cara kita bertanya. Sering kita terjebak pada pikiran kita sendiri. Kita terhalang satu tembok besar nan kuat bernama ketakutan. Padahal, ketika kita berani mengubah pertanyaan, akan dengan sangat mudah aral megah itu kita runtuhkan.

Misalkan, ketika ingin membuka bisnis, kita sering kali berkutat pada satu pertanyaan mendasar, “Bagaimana kalau bisnisnya bangkrut?”

Pertanyaan “ampas” seperti itu akan membuat langkah kita terhenti. Pikiran sesak. Obsesi mandeg. Dan segala kekuatan tiba-tiba lenyap.

Kita harus berani mengubah pertanyaannya menjadi seperti ini:

“Kalau saya tidak memulainya sekarang, saya akan rugi apa?”

“Kalau saya berani memulainya sekarang, apa hal positif yang akan saya dapatkan?”

“Agar peluang suksesnya lebih besar, hal apa yang harus saya lakukan?”

Berani mengubah pertanyaan menjadi lebih tepat akan membuat kita juga menjadi lebih berani untuk mengambil keputusan yang tepat. Ingat, dalam hidup, banyak hal-hal hebat terjadi berdasarkan keputusan tepat yang kita lakukan. Nah, keputusan yang tepat, berdasar pada bagaimana cara kita menyajikan pertanyaan-pertanyaan dasar.

Misalkan dari pertanyaan di atas, berarti jawabannya akan sebagaimana berikut.

“Bila menunggu tua atau pensiun baru buka usaha, bila gagal akan sangat sulit untuk bangkit lagi karena mental sudah tidak ada. Dana pensiun juga pasti sudah habis untuk kebutuhan harian. Rasa malu juga akan makin berlipat-lipat.”

“Kalaupun gagal, saya belajar banyak hal. Umur muda harus dihabiskan untuk belajar agar ketika tua sudah matang dan menikmati banyak kejayaan.”

“Kerja sama dan berkolaborasi dengan orang-orang yang saya kenal dan memiliki kompetensi yang bisa mendukung kesuksesan.”

Nah, dengan berani mengubah pertanyaan, kita akan berani melangkah dan menghasilkan keputusan tepat yang akan berdampak besar bagi masa depan kita.

Sebagaimana kata Pak Tung Desem Waringin, “Pertanyaan yang salah akan menghasilkan jawaban yang salah. Jawaban yang salah akan menghasilkan emosi yang salah. Emosi yang salah akan menghasilkan keputusan yang salah. Keputusan yang salah akan menghasilkan tindakan yang salah. Tindakan yang salah akan mendatangkan hasil yang salah. Hasil yang salah akan menghasilkan nasib yang salah. Nasib yang salah akan menghasilkan hidup yang susah.”

Ini termasuk salah satu kunci sukses yang harus benar-benar kita perhatikan.

 

13. Fokus pada Kualitas Nilai Kontribusi

Kunci sukses berikutnya adalah fokus pada kualitas nilai kontribusi. Dalam hidup ini, pencapaian prestasi kita, akan tergantung pada “apa yang menjadi fokus” kita. Karena itu, sangatlah penting untuk menentukan fokus yang benar dalam hidup kita untuk mencapai tingkat kesuksesan yang kita inginkan.

Salah satu penghalang terbesar untuk mencapai tingkat kesuksesan yang lebih tinggi adalah penetapan fokus yang salah. Banyak orang mengharapkan hasil tanpa bersedia melakukan sesuatu lebih dulu. Fokus mereka adalah mengejar posisi atau jabatan yang lebih tinggi, gaji yang lebih besar dan keuntungan yang lebih banyak, namun justru mengabaikan semua hal yang diperlukan untuk memperoleh harapannya tersebut.

Banyak orang tidak sadar bahwa uang hanyalah output atau hasil akhir atau buah dari suatu “kualitas” dan “nilai kontribusi”. Bukannya tujuan atau fokus yang harus dikejar.

Perlu kita sadari bahwa ketika kita bekerja dengan orang lain ataupun kita berwirausaha, kedua-duanya adalah sebuah tindakan “menjual” sesuatu.

Bila kita bekerja dengan orang lain, kita sedang menjual “keterampilan” kita atau menjual output yang memberikan “nilai tambah” kepada perusahaan tempat ktia bekerja.

Bila kita berwirausaha, harga atau nilai barang dagangan kita sangat tergantung “mutu” produk atau “nilai kontribusi” jasa yang kita “jual” kepada konsumen.

Itulah mengapa ada produk yang sama-sama Siomay misalkan, bisa dijual dengan harga yang berbeda. Hal itu karena kualitas dan nilai tambah yang kita tawarkan.

Jadi, fokus kita untuk mencapai tingkat kesuksesan yang lebih tinggi adalah dengan cara menghasilkan nilai kontribusi yang setinggi-tingginya lewat keterampilan yang kita miliki dengan menaikkan value-nya yang setinggi-tingginya pula. Posisi tinggi, jabatan tinggi, gaji yang besar, atau tingkat kesuksesan yang lebih tinggi akan datang dengan sendirinya apabila keterampilan atau jasa yang kita jual memang layak untuk dihargai dengan tinggi. Ini termasuk salah satu kunci sukses yang harus benar-benar kita perhatikan.

 

14. Mental dan Mindset adalah Peran Penting Kunci Sukses

Kunci sukses berikutnya adalah pada pengembangan mental dan mindset. Jadi, apa sih syarat untuk sukses? Hal pertama yang harus kita miliki adalah memiliki mindset yang benar. Dari mindset yang benar, hasil yang benar akan kita dapatkan. Artinya, dari mindset sukses yang benar, kita akan benar-benar menjadi seseorang yang sukses.

Sebagai ilustrasi pembuka, mari kita simak kisah berikut:

Di sebuah keluarga sederhana, sang Ayah mendadak sakit keras dan sedang mendekati ajalnya. Menyadari hal itu, sang ayah segera memanggil kedua anak laki-lakinya, yakni Si Sulung dan Si Bungsu.

Sang ayah pun menyampaikan pesan terakhirnya kepada mereka, “Anak-anakku, ada 2 pesan penting yang ingin ayah sampaikan pada kalian. Pesan ini akan sangat berguna bagi keberhasilan hidupmu kelak,” lanjut sang ayah.

“Baiklah, ayah ….” Jawab kedua anak dengan kompak.

“Pertama, jangan pernah menagih piutang kepada siapa pun. Kedua, jangan pernah tubuhmu terkena terik sinar mentari siang secara langsung.”

Walaupun kedua anaknya bingung dengan pesan sang ayah, namun mereka berusaha mencerna dan menerima pesan tersebut.

Akhirnya, sang ayah meninggal dunia. Kemudian, si Sulung dan si Bungsu mulai merintis bisnis mereka masing-masing untuk membangun kehidupan yang mandiri.

Tidak terasa, lima tahun berlalu sejak kemaian sang ayah, kondisi bisnis si Bungsu sangat menyedihkan dan terancam bangkrut. Namun sebaliknya, si Sulung sangat sukses dalam bisnisnya.

Suatu hari sang ibu pun mengujungi si Bungsu untuk menanyakan perihal nasibnya.

Wahai bungsu, mengapa nasibmu sedemikian malang?

Si bungsu pun menjawab. “Ini karena saya menuruti 2 pesan ayah. Pertama, dilarang menagih piutang kepada siapa pun. Sehingga banyak piutang yang tidak dibayar dan lama kelamaan habislah modal saya. Kedua, ayah melarang saya untuk terkena sinar matahari secara langsung. Itulah sebabnya pergi dan pulang dari toko, saya selalu naik taksi karena saya hanya memiliki sepeda motor sehingga pengeluaran saya sangat besar.”

Kemudian, berkunjunglah sang ibu ke rumah si Sulung. Kali ini suasana berubah 180 derajat. Si Sulung sangat makmur ekonominya. Rumahnya besar dan mewah. Penasaran, sang ibu pun menanyakan perihal nasibnya, “Wahai Sulung, mengapa nasibmu sedemikian beruntung?”

Sang sulung menjawab, “Ini karena menuruti 2 pesan wasiat ayah. Pertama saya dilarang menagih piutang kepada siapa pun. Oleh karena itu, saya tidak pernah memberikan hutang kepada siapa pun sehingga modal saya tetap utuh. Kedua, saya dilarang kena sinar matahari secara langsung. Maka, dengan hanya satu-satunya motor yang saya punyai, saya berangkat ke toko pagi pagi benar sebelum matahari terbit dan pulang dari toko larut malam setelah matahari terbenam sehingga semua pelanggan tahu bahwa toko saya buka paling pagi dan tutup paling malam.”

Si Sulung dan si Bungsu menerima wasiat pesan yang sama, namun masing-masing memiliki sudut pandang yang berbeda sehingga menghasilkan hasil yang berbeda.

Saya jadi teringat pesan dari Norman Vincent Peale, “Setiap kenyataan yang kita hadapi tidaklah sepenting sikap kita terhadap kenyataan itu, karena cara pandagna kitalah yang menenutkan kesuksesan atau kegagalan.”

Dalam perjalanan hidup kita, modal utama yang harus dimiliki untuk sebuah kesksesan adalah mentalitas dan mindset untuk sukses. Mengapa? Karena setiap orang tidak akan melihat segala sesuatu seperti apa adanya, tetapi setiap orang selalu melihat segala sesuatu menurut perspektif yang dimilikinya.

Sebagian orang melihat dunia ini sebagai tempat yang menjemukan, tidak nyaman, sesak, dan penuh persaingan yang sia-sia. Namun, bagi sebagian orang yang lain, dunia ini tampak sebagai tempat yang sangat menarik, penuh peluang menantang, dan penuh makna. Ketika kita melihat kehidupan ini dari perspektif yang negatif maka hidup kita akan selalu tampak negatif di mata kita. Namun, ketika kita memiliki pola pikir dan cara pandanga yang positif, maka peluang-peluang sukses akan semakin jelas terlihat.

Ada ribuan peluang setiap yang mengelilingi kita, menunggu untuk ditemukan, bahkan mungin peluang terbesar kita sedang berada sangat dekat dengan posisi kita saat ini. Bagaimana kita mampu untuk melihat peluang-peluang itu dan mengungkapnya, kemudian memanfaatkannya untuk meraih kesuksesan yang kita inginkan itu sama saja seperti kita melihat tulisan berikut ini.

 

THE OPPORTUNITY IS NOWHERE

 

Kita bisa membacanya sebagai no where, tetapi kita juga bisa membacanya now here. Kita bisa memandang diri kita bahwa sudah tidak ada harapan lagi terhadap keberhasilan atau malah sebaliknya, kita bersikap bahwa peluang kesuksesan selalu tersedia di depan hidup kita.

Kesukssan hidup harus dimulai dari sikap mental atau sudut pandang yang benar dalam melihat kesuksesan itu seperti apa.

Jadi, kalau kita harus membuat kesimpulan, sikap mental dan mindset yang benar dalam melihat kesuksesan adalah sebagai berikut:

  1. Keberhasilan hidup bentuknya bertingkat-tingkat, dicapai tahap demi tahap, dan tidak sekaligus.
  2. Setiap langkah maju akan membawa kita menuju tingkat tanggung jawab yang baru, tingkat pengetahuan yang baru, tingat otoritas yang baru dan memerlukan karakter yang makin tangguh.
  3. Kesuksesan adalah sebuah perjalanan panjang. Kesuksesan bukanlah suatu perhentian, artinya sekali jalan, akan tiba titik sukses. Perjalanan yang ditempuh sering kali dihadang oleh kesulitan, masalah, dan kegagalan.

Jadi, apakah kita sudah memiliki sikap mental dan mindset yang benar dalam menggapai kesuksesan?

 

15. Kunci Sukses: Grit & Growth Mindset

Kunci sukses berikutnya adalah Grit dan Growth Mindset. Apa yang diperlukan untuk sukses? Jawabannya hanya dua hal fundamental, yakni grit dan growth mindset.

Lalu, apa sih grit dan apaan sih growth mindset?

Sebelum membahas terlalu jauh, mari kita definisikan terlebih dahulu dua hal, yakni perbedaan antara sukses dan maju.

Menurut kamu apa?

Menurut idola saya, Mas Roni, sukses adalah ketika kita sudah mencapai titik tertentu dari impian atau ambisi kita. Misalkan, akhir tahun mendapatkan omzet satu miliar dan target tersebut tercapai.

… itu artinya kita sukses.

Sedangkan definisi maju adalah kita melakukan hal-hal yang diperlukan untuk membuat diri dan bisnis terus berkembang.

… itu kata kuncinya: berkembang.

Oke, untuk lebih memahamkan, kita lanjutkan pembahasan.

Angela Lee Duckwoorth telah melakukan penelitian dan hasilnya adalah tak ada hubungan antara IQ dan kesuksesan seseorang. Satu-satunya yang menjadi benang merah di antara orang-orang sukses adalah mereka memiliki ‘grit’ atau kualitas diri berupa kesabaran dan pantang menyerah.

Grit, bahasa lainnya adalah keinginan yang kuat untuk terus berjuang dalam jangka panjang mengejar targetnya. Makna lainnya adalah kesabaran, keuletan, dan kekuatan mental untuk memenangkan pertandingan.

Paul Tough dalam How The Children Succeed juga memaparkan hal yang sama, bahwa ‘grit’ adalah salah satu karakter unggul yang dimiliki oleh anak-anak beprestasi dan sukses.

Setelah ‘grit’ ada karakter lain sebagai syarat fundamental untuk sukses, yakni growth mindset, sebagaimana dikemukakan oleh Carol Dweck dalam bukunya Mindset.

Apaan sih growth mindset itu? Yakni, cara berpikir bahwa segala sesuatu itu mungkin atau bisa dilakukan melalui kerja keras, pembelajaran, dan sumber-sumber lainnya. Intinya, segala sesuatu yang kelihatannya sulit bisa dipelajari dan ditaklukkan.

Lawannya adalah fixed mindset, yaitu pola pikir bahwa segala sesuatu sulit berubah karena memang “yaudah begitu, mau digimanain lagi.” Apa ya, orang Jawa mungkin mengatakannya dengan “pasrah bongkokan”.

Growth mindset mengajari kita memiliki mental untuk terus mengupayakan diri agar terus berkembang bagaimana pun caranya, sedangkan yang fixed mindset adalah pasrah karena merasa itu “takdir” dan memang template hidupnya kayak gitu.

Inilah mengapa, kita sering kaget. Kaget karena tiba-tiba teman kita semasa sekolah dulu sekarang sukses, padahal dulu kelihatan bodong banget. Alah, mengerjakan PR saja kagak pernah. Bolos aja sering. Kantin menjadi tempat nongrkong rutinnya.

Akan tetapi, sekarang ia justru sukses luar biasa.

Mengapa?

Karena teman kita tersebut merasa bodoh, merasa gelasnya kosong, merasa hidupnya bisa berubah bila dia mau untuk berusaha demikian keras. Jadi, ketika bertemu hambatan, dia anggap sebagai tantangan. Jurusnya adalah terus lapar akan ilmu baru, terus haus akan strategi teranyar. Rajin bertanya ke sana ke mari dan rajin mencoba. Selalu terus belajar dari kesalahan masa lalu. Yak, merasa de javu dengan frasa stay hungry stay foolish-nya Steve Jobs?

Sedangkan kita yang “merasa diri ini pintar”, cenderung sulit untuk menerima perubahan, malu untuk bertanya lagi, gengsi untuk mengakui bahwa ada cara-cara anyar yang bisa kita coba dan terapkan. Fixed mindset memang bertugas untuk menghalangi jalan kemajuan yang sejatinya sudah terbentang.

Terus gimana?

Kedua hal fundamental ini, yakni grit dan growth mindset menjadi senjata terampuh untuk menyamaratakan satu kata istimewa dalam hidup: kesempatan.

Artinya, kita semua berkesempatan untuk meraih apa pun yang kita impikan dan idamkan, asalkan memiliki dua hal tersebut.

Ini termasuk salah satu kunci sukses yang harus benar-benar kita perhatikan.

 

16. Mindset Membangun Aset

Kunci sukses berikutnya adalah fokus membangun aset. Saya akan menuliskan ulang kisah yang disajikan oleh Roger Hamilton dalam bukunya Wink and Grow Rich. Ini adalah sebuah ilustrasi yang bagus sekali untuk memberikan suntikan inspirasi kepada mindset kita agar mulai berpikir besar; mulai berpikir membangun aset; mulai berpikir menyiapkan ‘wadah’, daripada mengejar hasil cepat yang melelahkan.

Begini kisahnya.

Ada dua orang teman, yang satu adalah tukang kebun dan yang satu berprofesi sebagai penjaring kupu-kupu.

Penjaring kupu-kupu berangkat setiap hari ke hutan dengan jaringnya untuk menangkap kupu-kupu. Ia mengejar ke sana ke mari untuk mendapatkan kupu-kupu.

Di akhir hari ia duduk beristirahat dan menghitung kupu-kupu hasil tangkapannya untuk dijual kepada kolektor.

Meskipun melelahkan, ia cukup senang dengan hasilnya itu yang bisa digunakan untuk menyambung hidup sehari-hari.

Sekali-sekali ia mampir ke kebun temannya si tukang kebun. Ia prihatin dengan kehidupan temannya itu. Tak seekor pun kupu-kupu ia peroleh dari pekerjaannya itu.

Tukang kebun ini begitu rajin dan telaten merawat kebunnya. Ia tanami dan rawat setiap jengkal tanah dengan yang penuh dengan aneka tanaman dan bunga.

Ia belum mendapat apa-apa dari hasil usahanya itu. Berbeda dengan temannya penjaring kupu-kupu itu. Ia seorang yang sabar. Ia tetap melakukan pekerjaannya dengan sepenuh hati.

Hari berganti hari, bulan berganti bulan. Kebunnya telah berubah menjadi taman bunga yang indah sekali. Satu per satu kupu-kupu hinggap di tanamannya.

Hari demi hari makin banyak kupu-kupu yang berkeliaran di sana. Jumlahnya sampai ribuan.

Tukang kebun senang. Dengan mudah ia bisa menangkapi kupu-kupu. Jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan dengan tangkapan temannya.

Dalam satu hari, hasil tangkapannya jauh lebih banyak dibandingkan dengan hasil tangkapan temannya berbulan-bulan.

Ia sangat senang. Sekarang ia dapat hidup dengan tenang dan sejahtera. Karena ingin punya banyak waktu dengan keluarga, ia pun mempekerjakan asisten untuk menangkap kupu-kupu dan merawat taman. Ia hanya sekali-sekali mengunjungi taman itu.

Ia juga punya rencana lain. Ia ingin membuat banyak taman serupa di berbagai tempat.

Sudah dapat poinnya? Yuk belajar lagi membangun aset, agar di usia kita yang 35 tahun ke atas, mulai bisa fokus untuk keluarga dan melakukan kemanfaatan yang lebih besar seperti kegiatan sosial, daripada terus berkutat dalam kerja yang melelahkan. Ini termasuk salah satu kunci sukses yang harus benar-benar kita perhatikan.

 

17. Gabungkan Pengetahuan dan Kreativitas

Kunci sukses berikutnya adalah menggabungkan pengetahuan dan kreativitas. Suatu kali, DR. Robert Kearns menemukan ide untuk membuat pembersih kaca berjeda. Pada masa itu, pembersih kaca mobil tak memiliki jeda sehingga sering mengganggu pengendara apalagi ketika terjadi hujan angin yang terlalu deras, sehingga membuat DR. Robert Kearns memiliki inisiatif untuk membuatnya berjeda seperti kerja kelopak mata. Setelah sekian waktu menyempurnakan percobaannya dengan menggabungkan timer bimetal yang berfungsi untuk merespons perubahan panas, juga menggabungkan transistor, kapasitor dan resistor, akhirnya alat tersebut berhasil diciptakan.

Robert Kearns kemudian memerkan penemuan tersebut kepada teman-temannya. Salah satu temannya, Gill Previck menyarankan agar mempresentasikan penemuannya tersebut ke perusahaan pembuat mobil, Ford Company, dan mengajaknya kerja sama. Tetapi nahas, Ford Company justru menjiplak ide DR. Robert Kearns. Mati-matian DR. Robert Kearns memperjuangkan haknya. Merasa terancam karena perusahaan ini memang menjiplak ide, agar DR. Robert Kearns menghentikan tuntutannya, Ford Company menawarkan ‘uang tutup mulut’ ratusan ribu dollar. Tetapi, DR. Robert Kearns tetap kukuh untuk memperjuangkan hak paten penemuannya. Hingga dalam persidangan, Ford Company dinyatakan kalah dan harus membayar kepada DR. Robert Kearns sebanyak 10.100.000 dollar.

Berkat hak paten tersebut, hingga kini ratusan mobil yang diproduksi di seluruh dunia menggunakan pembersih kaca berjeda penemuan dari DR. Robert Kearns.

Mengapa DR. Robert Kearns tidak mau begitu saja melepaskan hak patennya dan lebih memilih pasrah untuk menerima tawaran ratusan ribu dollar ‘uang tutup mulut’ yang ditawarkan Ford Company? Knowledge is power! DR. Robert Kearns tahu bahwa penemuannya tak boleh begitu saja diserahkan kepada yang tidak menemukannya, dan digunakan seenaknya untuk mendapatkan keuntungan—dan tentu saja ratusan ribu dollar sangat kecil nilainya untuk sebuah perusahaan mobil sekelas Ford Company untuk membungkamnya.

Maka DR. Robert Kearns memilih untuk menuntut haknya dipenuhi, dan kini ia menjadi legenda dalam dunia otomotif karena telah memberikan kontribusi untuk keselamatan berkendara dan mendapatkan nominal yang sangat besar atas penemuannya. Kisah heroik DR. Robert Kearns ini bisa disaksikan dalam sebuah film arahan Marc Abraham yang berjudul The Flash of Genius.

Apa yang membuat orang-orang menjadi hebat, besar, melegenda, dan bisa menginspirasi kita—baik yang hidup dalam semasanya maupun menjadi generasi setelahnya? Pengetahuan. Pengetahuan yang terdayagunakan dengan baik akan menghasilkan kebermanfaatan. Pengetahuan yang disatukan dengan kreativitas akan mengubah dunia. Steve Jobs melahirkan Apple. Bill Gates mencetuskan Microsoft. Mark Zuckerberg mengidekan Facebook. Muhammad Yunus membuat Garmeen Bank. Semuanya memadukan pengetahuannya dengan kreativitas untuk mengubah dunia. Ini termasuk salah satu kunci sukses yang harus benar-benar kita perhatikan.

 

***

 

Demikian pembahasan mengenai kunci sukses dalam hidup, bisnis, karier, pekerjaan, dan sejatinya cara sukses yang kita perlukan di dunia ini.


Bergabunglah bersama 5.357 pembelajar lainnya.




I agree to have my personal information transfered to MailChimp ( more information )

Dua pekan sekali, saya berikan informasi penting mengenai writerpreneurship. Wajib bagimu untuk bergabung dalam komunitas email saya ini kalau kamu ingin belajar menjadikan profesi penulis sebagai ikthiar utama dalam menjemput rezeki, seperti yang saya lakukan sekarang ini.

Kesempatan terbatas!


Terima kasih sudah membaca artikelnya. Yuk segera gabung di beberapa channel inspiratif yang sudah saya buat:

Dapatkan tips-tips menarik seputar dunia bisnis, penulisan, juga tausiyah singkat tentang hidup yang lebih baik. Nah, kalau ingin menjalani hidup sebagai penulis profesional yang dibayar mahal, ikutan saja E-COURSE MENULIS terkeren ini!


Bergabunglah bersama 5.357 pembelajar lainnya.
I agree to have my personal information transfered to MailChimp ( more information )
Dua pekan sekali, saya berikan informasi penting mengenai writerpreneurship. Wajib bagimu untuk bergabung dalam komunitas email saya ini kalau kamu ingin belajar menjadikan profesi penulis sebagai ikthiar utama dalam menjemput rezeki, seperti yang saya lakukan sekarang ini.
Kesempatan terbatas!

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

error: Maaf, konten terlindungi. Tidak untuk disebarkan tanpa izin.