Cara Menjadi Ghost Writer Profesional – Kalau dipikir-pikir, pekerjaan ghost writer memang tidak gampang. Oke, biasanya ada yang bertanya seperti ini, “Loh, apakah pekerjaan ghost writer legal?” Tentu saja legal karena antara klien dan penulis karena terikat perjanjian.
Pertama, sah-sah saja kok orang yang tak bisa menulis meminta bantuan orang lain untuk menuliskan.
Kedua, yang membantu menulis tersebut dibayar secara profesional.
Ketiga, ia bersedia untuk tak disebutkan namanya ketika karya tersebut sudah jadi.
Tentu saja, ghost writer tidak diperkenankan untuk menuliskan karya-karya ilmiah seperti skripsi, tesis, disertasi, atau hal-hal yang berkaitan dengan itu. Itu namanya joki tulisan dan itu namanya tindak kejahatan intelektual.
Lalu, bagaimana cara menjadi ghost writer profesional?
Bisa Menulis dengan Baik
Di sinilah, seorang ghost writer yang menyediakan jasa ghost writer harus pandai:
- mampu meracik kata sehingga sesuai dengan karakter dari klien,
- dan juga mengalibrasi semua wawasannya demi kepuasan pemesan.
Nah, saya ulangi lagi.
Seorang ghost writer harus lihai meracik kata sehingga sesuai dengan karakter dari pemesan alias sesuai dengan voice dari klien. Itulah mengapa diperlukan jam yang tinggi dari seorang ghost writer dalam dunia penulisan.
Selain itu, mau tidak mau, seorang ghost writer harus memiliki kemampuan editing dasar. Untuk menyeksamai bilamana ada kesalahan-kesalahan yang tidak perlu. Zero risk error harus diupayakan. Akan sangat aneh bila tulisan belepotan dan banyak kesalahan di sana-sini. Apalagi sampai tidak bisa mengatur struktur tulisan yang enak dibaca, mengalir, dan membuat pembaca betah untuk menelaah hingga ke lembar terakhir.
Seorang penulis yang memiliki kemampuan editing, akan membuat naskahnya menjadi sangat enak untuk dibaca, mengalir, dan minim kesalahan. Nah, kemampuan editing dasar inilah yang sering tidak dimiliki oleh kebanyakan penulis di Indonesia, termasuk seorang ghost writer.
Meski begitu, bila memang kamu hendak masuk ke dalam ranah profesi ghost writer profesional, mau tak mau kamu harus memiliki kemampuan menulis dan juga editing dasar yang baik dan benar.
Baca juga: Berapa Tarif Ghost Writer
Lihai Bernegosiasi
Memasuki duna profesional berarti ya harus memasuki dunia negosiasi. Ini berkaitan dengan negosiasi harga, tenggat waktu, dan sebagainya.
Saran saya, jadikan posisimu setara dengan klien. Artinya, sama-sama bekerja untuk untuk win-win, bukan salah satu lose. Pastikan juga perjanjian jelas di awal. Berkaitan dengan:
- berapa bayarannya
- berapa uang DP-nya
- kapan pelunasannya
- topik apa yang harus dikerjakan
- brief lebih lengkap tentang topik yang dikerjakan
- kapan deadline-nya
- jadwal meeting untuk interview dan pendalaman
- ruang lingkup pekerjaan
- format file yang dikirimkan dan lewat platform apa
- jika memang sekalian jasa terbit dan cetak, maka harus ada perjanjian tersendiri. Hal ini juga tergantung pada berapa eksemplar yang dicetak.
- dan lain sebagainya.
Setiap klien akan membutuhkan modifikasi surat perjanjian yang berbeda-beda, karena memang tidak semua klien memiliki kebutuhan yang sama. Ada klien yang tak hanya butuh jasa menulisnya saja, tetapi juga jasa terbit, cetak, bahkan juga jasa digital marketing-nya sekalian.
Tidak masalah, yang pasti, hal-hal dasar di atas bisa kamu pahami dengan baik. Semakin banyak jam terbang, akan semakin menguatkan langkahmu dan kamu akan semakin mengetahui apa saja yang kamu butuhkan untuk melancarkan proses dealing-mu.
Terpenting, tanyakan terlebih dahulu apa saja kebutuhan klien. Bila memang kebutuhannya bisa kita hajar semuanya, hajar saja. Kalau tidak, ya bermain aman saja. Ambil di bagian yang kita kuasai, yakni penulisan saja. Sisanya, bisa kita rekomendasikan kepada bisnis rekanan atau bisa kita kolaborasikan dengan bisnis teman-teman kita sendiri. Lebih aman, semua senang.
Baca Juga: Model Perjanjian Ghost Writer
Memahami Industrinya
Salah satu hal penting, menurut saya, ketika melakoni profesi ini adalah tentang kemahiran kita dalam menguasai hal-hal mendasar terkait industri penulisan-penerbitan, bahkan juga kondisi terkini kaitannya dengan digitalisasi.
Beberapa ghost writer yang saya kenal, rata-rata memang jebolan dari wartawan atau penulis buku yang telah memiliki banyak portofolio karya dan pernah bekerja di penerbit-penerbit besar, sehingga tau seluk-beluk dunia penulisan dan penerbitan.
Sepengalaman saya, saat klien ingin menggunakan jasa kita, ia akan mengajukan banyak sekali pertanyaan. Jelas saja, karena klien tak ingin bekerja sama dengan orang yang salah. Pertanyaannya pun memiliki dua tendensi: memang ingin mengetes sejauh mana wawasan kita atau memang klien tidak tahu dan ingin memastikan bahwa kita adalah orang yang layak untuk diajak kerja sama. Dengan kata lain, kemampuan kita untuk menjawab akan menjadi modal kredibilitas di mata klien.
***
Nah, itulah cara menjadi ghost writer profesional. Kalau ingin pesan Jasa Ghost Writer Terbaik di Indonesia, jangan lupa menghubungi saya, ya.
Terima kasih sudah membaca artikelnya. Yuk segera gabung di beberapa channel inspiratif yang sudah saya buat:
Dapatkan tips-tips menarik seputar dunia bisnis, penulisan, juga tausiyah singkat tentang hidup yang lebih baik. Nah, kalau ingin menjalani hidup sebagai penulis profesional yang dibayar mahal, ikutan saja E-COURSE MENULIS terkeren ini!