Model Perjanjian Ghost Writer – Paling umum memang dibayar per-project. Tetapi, ada juga yang melakukan perjanjian unik.
Misalkan, karena melihat potensi buku yang akan terjual sangat laris, ghost writer hanya meminta bayaran tak besar ketika menulis naskahnya, tetapi meminta tambahan berapa persen dari royalti, misalkan 3 persen dari royalti. Dengan begitu, ghost writer tersebut memiliki dua pemasukan: bayaran dari menulis dan passive income dari royalti.
Atau, karena melihat potensi besar buku tersebut, misalkan akan terjual sangat laris hingga puluhan ribu eksemplar, maka ghost writer tidak meminta bayaran ketika menulis naskah tetapi meminta sharing royalti yang cukup besar.
Apa pun itu, yang pasti itu adalah pilihan dari ghost writer-nya sendiri. Ia harus berani mengkalkulasi segala risiko yang akan nampak.
Itulah beberapa model Jasa Ghost Writer yang biasa saya gunakan. Kamu boleh menirunya boleh juga untuk memodifikasinya sesuai dengan keinginanmu sendiri.
Terima kasih sudah membaca artikelnya. Yuk segera gabung di beberapa channel inspiratif yang sudah saya buat:
Dapatkan tips-tips menarik seputar dunia bisnis, penulisan, juga tausiyah singkat tentang hidup yang lebih baik. Nah, kalau ingin menjalani hidup sebagai penulis profesional yang dibayar mahal, ikutan saja E-COURSE MENULIS terkeren ini!