Strategi Diversifikasi Produk – Ketika kamu sedang memulai bisnis, ada sejumlah hal yang perlu dipahami. Di antaranya adalah terkait dengan strategi yang akan diambil jika seandainya bisnis tak berkembang atau muncul masalah persaingan.
Adapun strategi yang bisa dilakukan ketika menghadapi masalah demikian adalah dengan melakukan diversifikasi.
Sebelum menjalankan sebuah usaha, ada baiknya Kamu mengerti apa itu diversifikasi suatu produk.
Lantas apa itu sebenarnya strategi diversifikasi produk?
Jadi diversifikasi produk ini adalah sebuah istilah yang menggambarkan tindakan seorang pelaku usaha yang berupaya membuat produknya lebih beragam dengan tujuan agar konsumen memiliki pilihan.
Ada cukup banyak manfaat dari sebuah diversifikasi produk, adapun manfaat tersebut di antaranya adalah pengusaha menjadi tidak bergantung pada satu jenis penjualan saja.
Pengembangan produk baru secara otomatis akan meningkatkan target pasar yang baru.
Sebagai contoh ketika seorang pedagang nasi goreng tak melakukan diversifikasi produk dan selamanya menjual nasi goreng, maka ia berisiko kalah menghadapi persaingan saat pesaing lain bermunculan dengan tawaran menu yang lebih beragam.
Cara Diversifikasi Produk
Ada sejumlah cara diversifikasi produk. Adapun caranya yakni:
1. Diversifikasi Konsentris
Contoh penerapan diversifikasi konsentris adalah sebuah produk sabun mandi orang dewasa.
Karena produsen tersebut ingin mengembangkan dirinya, akhirnya ia membuat diversifikasi konsentris yakni produk sabun untuk balita.
Produk tersebut sama-sama sabun, tak jauh berbeda dengan yang sudah ada namun penggunaannya berbeda yakni untuk balita dan dewasa.
2. Diversifikasi Horizontal
Adapun semisal produsen sabun tersebut kemudian membuat produk sampo.
Produk sampo tentunya berbeda dengan sabun.
Namun ia memiliki kesamaan yakni sama-sama sebagai bahan pembersih.
Diversifikasi produk ini masuk ke kategori horizontal di mana ciptaan baru memiliki sedikit kesamaan dengan yang ada.
3. Diversifikasi Konglomerat
Apabila produk perusahaan kemudian menghasilkan produk alat shower.
Alat shower ini tentunya sudah berbeda jauh dari sabun maupun sampo dari produk usaha sebelumnya.
Pada prinsipnya perusahaan bisa menggunakan jenis diversifikasi manapun. Namun tentunya setiap perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai hal yang terkait risiko dan strategi pemasaran dari produk baru.
Selain itu juga perlu dipikirkan apa yang perlu dilakukan dengan produk yang lama.
Manfaat dari Diversifikasi Produk
Menciptakan sebuah produk baru bukanlah hal yang tak menciptakan suatu risiko.
Produk baru itu bisa saja gagal. Namun tetap saja, diversifikasi produk ini memiliki sejumlah manfaat.
Adapun manfaatnya yakni:
1. Bisa Menyesuaikan Diri
Perkembangan zaman membuat berbagai teknologi juga ikut berkembang.
Sebagai contoh jika dahulu manusia sudah cukup puas dengan adanya televisi hitam putih, maka kini manusia lebih cenderung memilih televisi berwarna.
Selain itu semakin majunya zaman, orang-orang kini bahkan lebih memilih melihat acara yang mereka sukai melalui gadget atau handphone.
Kemajuan-kemajuan zaman semacam ini kalau tidak ditangani dengan diversifikasi produk maka sebuah perusahaan bisa tutup karena tak mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
2. Meminimalkan Risiko Bangkrut
Ketika sebuah perusahaan tidak melakukan diversifikasi produk, bisa saja ia akan terus membuat sebuah produk yang sama terus-terusan di tengah permintaan pasar yang terus berkurang.
Apabila hal semacam ini dibiarkan tanpa membuat diversifikasi produk maka risiko akan sangat besar.
Risiko bangkrut dapat muncul karena perusahaan hanya menggantungkan pada satu jenis produk usaha.
3. Laba Meningkat
Diversifikasi produk, dapat membuat pengusaha memiliki pangsa pasar baru.
Jika pasar tersebut menjanjikan, maka bukan tidak mungkin laba akan ikut meningkat pula
4. Mensuport Laba Usaha Sebelumnya
Apabila laba produk hasil diversifikasi mengalami profit yang lumayan maka otomatis pendapatan tersebut bisa menyokong usaha yang lain yang tengah mengalami penurunan.
Atau mungkin bakal menjadi produk andalan utama menggantikan sebelumnya
5. Mampu Menyaingi Kompetitor
Apabila sebuah perusahaan melakukan diversifikasi, maka sangat mungkin ia menyaingi para kompetitornya.
Adakalanya jika suatu produk hanya itu-itu saja, maka sangat mudah ada pesaing lain yang muncul.
Namun dengan adanya diversifikasi, akan memperkuat citra dan juga akan mendukung eksistensi produk yang sudah ada lebih. Sehingga tidak kalah dengan kompetitor yang datang dengan sederet inovasinya.
Baca juga: Belajar Copywriting Terlengkap di Indonesia
Risiko Diversifikasi
Perlu diingat, strategi diversifikasi bukanlah strategi tanpa risiko. Karena itulah pertimbangkan baik-baik apa langkah yang akan diambil.
Hal ini karena diversifikasi tak pelak juga membutuhkan modal untuk penelitian, pengembangan maupun pemasaran produk baru.
Sehingga mau tak mau Anda mempertimbangkan berbagai aspek dan tak sekedar hanya langsung buat
Risiko yang lain adalah risiko yang bisa jadi ikut meningkat karena bisa saja mengurangi penjualan produk yang sudah ada sebelumnya.
Apabila produk diversifikasi gagal menarik minat, juga berisiko mempengaruhi citra produk sebelumnya.
Strategi Diversifikasi Produk
Bagi Anda yang melakukan diversifikasi, terdapat sejumlah strategi agar produk bisa eksis.
Adapun strategi tersebut yakni:
- Menarik kelompok pelanggan berbeda dari produk sebelumnya guna mengoptimalkan penjualan
- Menawarkan produk kepada para pelanggan yang sudah ada sebelumnya
- Menambahkan produk baru ke rangkaian produk yang sudah ada.
Demikian pembahasannya, semoga bisa menginspirasi.
Terima kasih sudah membaca artikelnya. Yuk segera gabung di beberapa channel inspiratif yang sudah saya buat:
Dapatkan tips-tips menarik seputar dunia bisnis, penulisan, juga tausiyah singkat tentang hidup yang lebih baik. Nah, kalau ingin menjalani hidup sebagai penulis profesional yang dibayar mahal, ikutan saja E-COURSE MENULIS terkeren ini!