Keutamaan Al-Qur’an | Berikut ini akan dipaparkan hadits-hadits tentang keutamaan Al-Qur’an. Sedemikian banyaknya hadits yang memaparkan keutamaan Al-Qur’an, harusnya menyadarkan kita untuk selalu berdekat-dekat dengannya dan mengamalkannya. Setidaknya, di sini terdapat 36 hadits tentang keutamaan Al-Qur’an. Silakan disimak.
Dari Utsman bin Affan, Rasulullah bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Tidaklah suatu kaum yang berkumpul di salah satu rumah dari beberapa rumah Allah sembari membaca dan mempelajari kitab Allah, melainkan ketenangan turun kepada mereka, rahmat menyelimuti mereka, para malaikat mengelilingi mereka, dan Allah menyebut mereka di hadapan malaikat di sisi-Nya.” (HR. Muslim)
Dari Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka dia menadpatkan satu kebaikan. Dan kebaikan itu digandakan sepuluh kali. Saya tidak mengatakan kalau alif lam mim satu huruf, akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi)
Dari Uqbah bin Amir, dia bercerita, “Saat kami berada di Ash-Shuffah (teras masjid Nabi), Rasulullah keluar menemui kami. Lantas beliau bertanya, ‘Siapa di antara kalian yang suka berangkat ke Buthhan atau Aqiq setiap hari kemudian datang membawa dua untuk yang gemuk-gemuk, tanpa berdosa dan tanpa memutus tali persaudaraan?” Kami semua menyukai hal itu, wahai Rasulullah,” jawab kami. Rasulullah bersabda, “Tidakkah kalian berangkat ke masjid lalu belajar atau membaca dua ayat dari kitab Allah, itu lebih baik baginya daripada dua unta yang gemuk-gemuk. Tiga ayat lebih baik baginya daripada tiga unta, dan empat ayat lebih baik baginya dibandingkan empat unta dan beberapa unta’.” (HR. Muslim)
Dari Abu Musa Al-Asyari, Rasulullah bersabda, “Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Qur’an seperti buah utrujah (semacam buah jeruk); baunya harum dan rasanya manis. Adapun perumpamaan orang mukmin yang tidak pernah membaca Al-Qur’an adalah seperti buah kurma; tidak ada baunya tetapi rasanya manis. Perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur’an adalah seperti buah raihanah; baunya harum tapi rasanya pahit. Perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an adalah seperti buah hanzhalah; tidak ada baunya dan rasanya pahit.” (HR. Bukhari dan Muslim dengan redaksi yang hampir sama)
Dari Aisyah, Rasulullah bersabda, “Orang yang paham Al-Qur’an itu bersama as-safarah (para rasul dan nabi) yang terhormat dan mulia. Adapun orang yang membaca Al-Qur’an dengan gagap dan susah payah, maka dia mendapatkan dua pahala.” (HR. Muslim)
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Barang siapa mendengarkan satu ayat dari kitab Allah, ditulis untuknya kebaikan yang berlipat. Barang siapa membacanya, maka bacaann itu itu menjad cahaya penerang baginya kelak di hari kiamat.” (HR. Ahmad)
Dari Abi Umamah Al-Bahili, Rasulullah bersabda, “Bacalah Al-Qur’an, sesungguhnya di hari kiamat kelak Al-Qur’an akan datang memberikan syafaat kepada para pembacanya.” (HR. Muslim)
Dari Sahal bin Muadz Al-Juhani, dari ayahnya, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang membaca Al-Qur’an dan mengamalkan kandungannya, maka kelak di hari kiamat pada kedua orang tuanya akan dikenakan mahkota yang sinarnya lebih cerah dibandingkan sinar matahari di dunia. Andaikan itu ada di antara kalian, bagaimana pendapat kalian terhadap yang mengamalkannya.” (HR. Abu Dawud)
Dari Abu Hurairah Rasulullah bersabda, “Kelak di hari kiamat Al-Qur’an akan datang, lalu berkata, ‘Ya Tuhanku, hiasailah dia (orang yang membaca Al-Qur’an) dengan mahkota.’ Kemudian dikenakan mahkota kehormatan kepadanya. ‘Ya Tuhanku, tambahlah!’ pinta Al-Qur’an. Kemudian Allah memakaikan pakaian kehormatan kepadanya. ‘Ya Tuhanku, ridhailah dia!’ Al-Qur’an memohon. Lantas Allah pun meridhainya. Kemudian diperintahkan kepadanya, ‘Baca dan naiklah ke surga, dan pada setiap ayat yang dibaca akan ditambahkan kebaikan baginya’.” (HR. Tirmidzi)
Dari Abdullah bin Amr, Rasulullah bersabda, “Kelak di hari kiamat akan diperintahkan kepada orang yang membaca Al-Qur’an, ‘Bacalah dan naiklah (ke tingkatan surga yang tinggi), bacalah dengan tartil sebagaimana kamu membacanya di dunia. Sesungguhnya tempatmu (di surga) ada di akhir ayat yang kamu baca.’.” (HR. Ibnu Hibban)
Dari Ibnu Umar, Rasulullah bersabda, “Tidak ada dengki orang yang diperbolehkan kecuali dalam dua hal, yaitu lelaki yang diberi Al-Qur’an oleh Allah kemudian dia membacanya di waktu siang dan malam, dan seseorang yang diberi harta , kemudian menginfakkannya di waktu siang dan malam hari.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Ibnu Umar, Rasulullah bersabda, “Tiga orang yang tidak akan ditimpa ketakutan akan bebas dari hisab. Mereka berada di atas bukit pasir, yang wanginya semerbak minyak wangi, sampai perhitungan makhluk selesai. Mereka adalah: pertama, seorang lelaki yang membaca Al-Qur’an untuk mencari ridha dengan bacaan itu. kedua, seorang penyeru shalat lima waktu untuk mencari ridha Allah. Ketiga, seorang budak yang memperbaiki hubungan dirinya dengan Tuhannya, serta hubungan dirinya dengan majikannya.” (HR. Thabrani)
Dari Abu Hurairah dia menceritakan bahwa Rasulullah mengutus sebuah utusan. Jumlah anggota delegasi itu sangat banyak. Kemudian beliau meminta mereka membaca Al-Qur’an. Satu persatu dari mereka membaca apa yang mereka hafal. Beliau menghampiri salah seorang dari mereka yang paling muda. “Apa yang kamu hafal, fulan?” tanya beliau. “Saya hafal ayat ini dan ayat itu, serta surat Al-Baqarah,” jawab dia. Rasulullah bertanya, “Apakah kamu benar-benar hafal surat Al-Baqarah?” Dia menjawab, “Iya.” Rasulullah bersabda, “Berangkatlah, dan kamu menjadi pemimpin mereka.” Kemudian seorang yang paling tua dari mereka berkata, “Demi Allah, wahai Rasulullah. Tidak ada yang menghalangiku untuk mempelajari surat Al-Baqaralah selain kekhawatiran jika aku tidak bisa melaksanakannya.” Rasulullah bersabda, “Pelajari dan bacalah Al-Qur’an. Sesungguhnya perumpamaan Al-Qur’an bagi orang yang mempelajari dan membacanya adalah laksana kantong kulit yang berisi minyak wangi dan baunya semerbak di mana-mana. Adapun perumpamaan orang yang mempelajari Al-Qur’an lantas tertidur, sedangkan Al-Qur’an berada di hatinya, maka dia laksana kantong kulit yang penuh minyak misik.” (HR. Tirmidzi)
Dari Abdullah bin Amr, Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang membaca Al-Qur’an, maka sifat kenabian telah berada di antara pundaknya. Hanya saja dia tidak diberi wahyu. Tidak pantas bagi ahli Al-Qur’an untuk memaki bersama orang yang ditemuinya, bertindak bodoh bersama orang-orang bodoh, sementara dalam hatinya terdapat kalam Allah.” (HR. Hakim)
Dari Abdullah bin Amr, Rasulullah bersabda, “Kelak di hari kiamat, puasa dan Al-Qur’an akan memberi syafaat kepada hamba Allah. Puasa berkata, ‘Ya Tuhanku, makanan dan kesenangan telah aku larang untuknya di siang hari, maka izinkanlah aku memberikan syafaat kepadanya.’ Al-Qur’an juga berkata, ‘Aku telah menghalanginya tidur di malam hari, maka izinkanlah aku memberikan syafaat kepadanya.’ Keduanya pun lantas memberi syafaat.” (HR. Ahmad)
Dari Abu Said Al-Khudri bahwa Usaid bin Hudari suatu malam membaca Al-Qur’an di kandang kudanya. Tiba-tiba kudanya berputar-putar. Dia melanjutkan pembaca dan kuda yang lainnya pun ikut berputar-putar. Dia pun terus membaca dan kuda itu juga terus berputar-putar. Usaid berkata, “Aku khawatr kaki kuda itu menginjak Yahya (anaknya).” Lantas aku beranjak mendekati kuda itu. Tiba-tiba di atas kepalaku ada semacam seberkas cahaya yang naik ke udara, hingga akhirnya aku tidak melihatnya lagi. Keesokan harinya aku berangkat menemui Rasulullah. “Wahai Rasulullah, saat tengah malam kemarin, aku membaca Al-Qur’an di kandang kudaku. Tiba-tiba kudaku berputar-putar.” Rasulullah bersabda, “Bacalah wahai Ibnu Hudhair.” “Aku membacanya dan kuda itu pun berputar-putar.” Jelas ibnu Hudhair. “Bacalah wahai Ibnu Hudhair.” “Lantas aku pergi dari tempat itu, karena Yahya berada tidak jauh dari kuda itu. aku khwatir kuda itu menginjaknya. Aku melihatnya di seberkas cahaya yang naik ke atas, hingga akhirnya aku tak melihatnya lagi.” Kemudian Rasulullah menjelaskan, “Bayangan itu adalah malaikat yang sedang mendengarkan bacaanmu. Andaikan kamu membacanya hingga pagi, niscaya orang-orang akan melihat malaikat yang selama ini tidak bisa mereka lihat.” (HR. Muslim)
Dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di kalangan manusia.” Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, siapakah mereka?” Rasulullah menjawab, “Mereka adalah ahli Al-Qur’an (orang-orang yang gemar membaca, memahami, menghafalkan, dan mengamalkan Al-Qur’an). Merekalah keluarga Allah dan orang-orang yang dikasihinya.” (HR. Ibnu Majah)
Dari Imran bin Hushain, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang membaca Al-Qur’an, maka dengan bacaan itu, mintalah kepada Allah. Sesungguhnya akan datang segolongan orang yang membaca Al-Qur’an dan dengan bacaan itu mereka meminta kepada manusia.” (HR. Tirmidzi)
Dari Abi Dzar, Rasulullah bersabda, “Ya Abu Dzar, keberangkatanmu untuk mempelajari satu ayat dari kitab Allah itu lebih baik bagimu daripada salat seratus rakaat, dan kepergianmu untuk mempelajari satu bab ilmu yang diamalkan atau tidak, itu lebih baik untukmu daripada shalat seribu rakaat.” (HR. Ibnu Majah)
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang membaca sepuluh ayat di malam hari, maka dia tidak akan tergolong orang yang lalai.” (HR. Hakim)
Dari Abdullah bin Amr, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang membaca sepuluh Al-Qur’an, maka dia tidak akan tergolong orang yang lali. Barang siapa yang membaca seratus ayat, maka dia tergolong orang-orang yang patuh. Dan barang siapa yang membaca seribu ayat, maka dia tergolong orang-orang yang kaya raya.” (HR. Ibnu Hibban)
Dari Tamim Ad-Dari, Rasulullah bersabda, “Barang siapa membaca seratus ayat di malam hari, maka ditulis untuknya ketaatan satu malam.” (HR. Ad-Darimi dan Ahmad)
Dari Muadz bin Jabal, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa membaca Al-Qur’an serta mengamalkan isinya dan mati dalam suatu jamaah (tidak menyimpang atau menyempal), maka kelak di hari kiamat Allah akan membangkitkannya dari alam kubur bersama para as-safarah (nabi dan rasul) dan ahli hikmah. Barang siapa yang merasa kesulitan membaca Al-Qur’an akan tetapi dia tidak berhenti untuk membacanya, maka dia mendapatkan dua pahala. Barang siapa bersemangat membacanya namun belum juga mampu membacanya secara baik dan dia tidak patah semangat, maka kelak di hari kiamat Allah akan membangkitkannya bersama orang-orang terhormat yang ahli membaca Al-Qur’an dan orang-orang yang diistimewakan sebagaimana diistimewakannya burung elang atas burung yang lain dan keistimewaan mata air yang berada di kebun atas tempat yang ada di seklilingnya. Lantas ada suarau penyeru (Allah). “Mana orang-orang-orang yang penggembalaan ternaknya tidak membuatnya lalai dari membaca kitab-Ku?” Kemudian mereka yang termasuk dalam golongan tersebut berdiri. Pada salah satu dari mereka dikenakan mahkota kehormatan, dikaruniai keberuntungan pada tangan kanannya dan keabadian pada tangan kirinya. Apakah kedua orangtuanya muslim, maka pada keduanya dikenakan perhiasan yang jauh lebih bagus dibandingkan dunia dan seisinya. Keduanya bertanya, “Kenapa kami mendapatkan karunia ini?” dijelaskan kepada mereka berdua, “Sebab anak kalian berdua telah membaca Al-Qur’an.” (HR. Thabrani)
Dari Ibnu Abbas, Rasulullah bersabda, “Umatku yang paling mulia adalah orang yang menghafalkan Al-Qur’an.” (HR. Thabrani)
Dari Abi Umamah, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang mempelajari satu ayat dari kitabullah, maka kelak di hari kiamat ayat itu akan menjemputnya sambil tersenyum di hadapannya.” (HR. Thabrani)
Dari Muadz bin Anas, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa membaca seribu ayat di jalan Allah, maka dia dipastikan bersama orang-orang yang benar keimanannya (ash-shiddiqin), syuhada’, orang-orang shalih, dan mereka adalah teman yang paling baik.” (HR. Ahmad)
Dari Jabir bin Abdullah, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa membaca Al-Qur’an atau menghafalkannya, maka di sisi Allah dia akan memiliki doa yang mustajab. Jika menginginkannya, maka Allah akan menyegerakan pengabulan doa itu atau menunda pengabulannya di akhirat.” (HR. Abu Nuaim)
Baca Juga: Keindahan Al-Qur’an
Dari Abu Umamah, bahwa seorang lelaki menemui Nabi, lalu dia bercerita, “Wahai utusan Allah, saya membeli bagian si fulan, lantas dari hasil pembelian itu saya untuk sekian dan sekian.” Kemudian Rasulullah menawarkan, “Maukah aku beri tahu sesuatu yang keuntungannya lebih banyak?” Orang itu bertanya, “Yaitu seorang lelaki yang belajar sepuluh ayat.” Orang itu lalu pergi dan belajar sepuluh ayat. Kemudian dia menemui nabi dan menceritakannya.” (HR. Thabrani dan Hakim)
Dari Abu Musa Al-Asyari, Rasulullah bersabda, “Jagalah hafalan Al-Qur’an. Demi zat yang jiwa Muhammad berada dalam kekuasaan-Nya, sungguh hafalan Al-Qur’an itu lebih cepat hilang daripada unta yang terlepas dari ikatannya.” (HR. Muslim)
Dari Uqbah bin Amir, Rasulullah bersabda, “Pelajarilah kitab Allah, jagalah hafalannya, dan lagukanlah dia. Demi dzat yang jiwa dalam kekuasaan-Nya, sungguh hafalan Al-Qur’an itu lebih cepat hilang ketimbang unta yang lepas dari ikatannya.” (HR. Ahmad)
Dari Ibnu Abbas, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya orang yang tidak memiliki hafalan Al-Qur’an sedikitpun laksana rumah yang rusak.” (HR. Tirmidzi dan Hakim)
Dari Uqbah bin Amir, Rasulullah bersabda, “Orang yang membaca Al-Qur’an dengan keras seperti orang yang bersedekah secara terang-terangan. Adapun orang yang membacanya dengan pelan, seperti orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi.” (HR. Tirmidzi)
Dari Abu Said Al-Khudri Rasulullah bersabda, “Allah berfirman, ‘Barangsiapa yang membaca Al-Qur’an dan mengingat-Ku ketimbang meminta kepada-Ku, maka Aku akan memberinya lebih dari apa yang telah Aku berikan kepada orang-orang yang meminta kepada-Ku.’ Keutamaan kalam Allah atas ucapan yang lain laksana kemuliaan Allah atas semua makhluk-Nya.” (HR. Tirmidzi)
Dari Sayyidina Umar bin Khaththab, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah akan memuliakan dan menghinakan suatu kaum dengan kitab ini (Al-Qur’an).” (HR. Muslim)
Dari Abi Syuraih Al-Khuzai, dia menceritakan bahwa Rasulullah menemui kita, lantas beliau berkata, “Bergembiralah dan bergembiralah kalian. Bukankah kalian telah bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya aku adalah utusan Allah? Para sahabat menjawab, ‘Benar.’ Rasulullah bersabda, ‘Sesungguhnya Al-Qur’an inilah media penghubung yang satu ujungnya berada di tangan Allah dan ujung yang lain berada di tangan kalian. Maka berpegang teguhlah kalian dengannya, sehingga kalian tidak akan tersesat dan binasa selama-lamanya.” (HR. Ibnu Hibban)
***
Demikian hadits-hadits tentang keutamaan Al-Qur’an. Semoga makin membuat kita semangat untuk menelaah dan membacanya setiap hari karena itulah tanda seorang mukmin sejati.
Terima kasih sudah membaca artikelnya. Yuk segera gabung di beberapa channel inspiratif yang sudah saya buat:
Dapatkan tips-tips menarik seputar dunia bisnis, penulisan, juga tausiyah singkat tentang hidup yang lebih baik. Nah, kalau ingin menjalani hidup sebagai penulis profesional yang dibayar mahal, ikutan saja E-COURSE MENULIS terkeren ini!