benchmarking adalah

Benchmarking adalah Proses Membandingkan dalam Bisnis

Benchmarking adalah proses membandingkan sesuatu dalam dunia bisnis. Benchmarking biasanya digunakan untuk membandingkan kinerja perusahaan terhadap aktivitas maupun kegiatan pada unit atau bagian atau organisasi lain yang sejenis baik internal maupun eksternal.

Benchmarking bisa diterapkan pada produk, proses, fungsi maupun pendekatan apapun di dalam bisnis.

Benchmarking bisa berupa perbandingan produk maupun aspek internal antara kompetitor maupun pasar yang lebih luas.

Adapun titik fokus perbandingan tersebut yakni mencakup pengukuran waktu, kualitas, biaya, efektivitas maupun kepuasan pelanggan.

 

Manfaat Benchmarking

Lantas apa pentingnya benchmarking? Berikut ini sejumlah manfaat dari benchmarking. Adapun manfaat tersebut yakni sebagai berikut:

1. Penyusunan target bisnis yang jelas

Benchmarking bisa membantu mendefinisikan kesuksesan pada sebuah kerangka waktu yang realistis.

Benchmarking juga bisa dilakukan untuk membangun strategi inovasi yang bisa memberikan dampak guna mendukung kebutuhan bisnis perusahaan secara menyeluruh.

Dengan demikian, strategi benchmarking bisa dibuat dengan menjabarkan kriteria umum bisnis tanpa menentukan produk, peluang kemitraan, maupun target investasi.

2. Pengembangan infrastruktur perusahaan

Terdapat beberapa hal yang bisa dipakai dalam proses benchmarking.

Sejumlah aspek tersebut yakni infrastruktur perusahaan termasuk database standar operasional yang berlaku di perusahaan.

Selain itu juga infrastruktur lengkap yang dilengkapi standar operasional untuk meningkatkan produktivitas perusahaan.

Benchmarking perlu dilakukan guna mengetahui aspek apa saja dari perusahaan yang perlu dan bisa diperbaiki maupun dikembangkan.

3. Memberikan motivasi kerja

Ketika Kamu mulai merasa bosan, jenuh sehingga aktivitas terganggu akibat merasa pekerjaan hanya jalan di tempat maka saat itulah benchmarking diperlukan.

Adapun cara yang bisa dilakukan untuk benchmarking yakni mengevaluasi kinerja dan membandingkan dengan tim maupun tim lain di dalam perusahaan.

Benchmarking juga bisa dilakukan untuk menganalisis inovasi para kompetitor.

Sehingga bisa melihat aspek mana saja yang dapat diperbaiki oleh tim.

4. Peningkatan penjualan

Benchmarking bisa menjadi salah satu cara menyusun strategi bisnis.

Strategi bisnis bisa meningkatkan penjualan secara efektif dan signifikan.

Saat benchmarking dilakukan maka seseorang bisa lebih paham mengenai bagaimana bisnis dan performa penjualan yang sebenarnya.

 

Cara Melakukan Benchmarking

Berikut ini sejumlah cara yang dipakai untuk benchmarking:

1. Melakukan analisis proses internal

Untuk memulai proses benchmarking bisa dilakukan dengan menganalisis proses internal yang dilakukan perusahaan.

Analisis tersebut seperti meliputi bagaimana cara menarik konsumen baru? Bagaimana cara mempertahankan konsumen yang telah ada?

Selain itu juga bisa mengajukan pertanyaan mengenai berapa lama waktu yang dibutuhkan guna membuat produk dari awal hingga akhir.

Serta bisa digunakan untuk melihat reaksi publik.

2. Menentukan proses benchmarking akan dilakukan

Ketika sudah dilakukan analisis internal dan identifikasi kompetitor maka yang selanjutnya adalah menentukan bagaimana proses penentuan dari benchmarking.

Adapun yang bisa dilakukan yakni pendekatan studi kasus, wawancara maupun melakukan penelitian terkait bisnis maupun marketing tersebut.

3. Menentukan target kesuksesan

Banyak aspek yang bisa diukur saat melakukan benchmarking.

Sebagai contoh, perusahaan menemukan adanya peningkatan traffic web yang berhubungan langsung dengan peningkatan penjualan.

Selain itu, perusahaan juga sangat mungkin untuk menemukan peningkatan penjualan karena campaign yang ada pada media sosial.

4. Lakukan riset dan pengumpulan data

Bagian penting dari benchmarking yakni melakukan pengumpulan bukti yang bisa mendukung  hipotesis benchmarking.

Pengumpulan tersebut bisa dilakukan dari berbagai sumber. Seperti studi kasus, wawancara, analisis data, dan sumber lain yang bisa membantu.

Sehingga proses benchmarking bisa memberikan gambaran terkait kompetitor.

5. Mengaplikasikan temuan

Ketika data-data itu sudah terkumpul, langkah selanjutnya yakni mengaplikasikan hasil temuan berdasarkan benchmarking yang telah dilakukan.

Anda bisa mengembangkan produk baru, membuat konsep marketing yang lebih efektif, maupun memperbarui proses internal yang sesuai dengan hasil benchmarking tersebut.

6. Trial and eror

Saat melakukan benchmarking maka harus berani melakukan trial and eror sampai akhirnya menemukan strategi yang pas untuk diterapkan pada perusahaan.

Perlu diketahui, benchmarking membutuhkan waktu yang panjang.

Karena inilah ketika melakukan benchmarking perlu kesabaran ekstra karena perlu adanya tahapan-tahapan yang harus dilalui.

 

Baca juga: Belajar Copywriting Terbaik di Indonesia

 

Jenis-Jenis Benchmarking

Benchmarking diklasifikasikan berdasarkan beberapa kategori yakni berdasarkan subjek dan objek.

A. Subjek

1. Benchmarking internal

Benchmarking internal merupakan perbandingan antara operasi atau proses yang sejenis di dalam korporasi.

Biasanya benchmarking internal diterapkan pada perusahaan yang memiliki cabang atau anak perusahaan supaya memiliki standar yang sama dengan perusahaan utama.

2. Benchmarking eksternal

Benchmarking eksternal dilakukan guna membandingkan organisasi dengan organisasi lain di industri yang sama.

Adapun benchmarking eksternal dibagi dua yakni sebagai berikut:

  • Competitive benchmarking: suatu perusahaan membandingkan diri dengan perusahaan lain yang merupakan pesaing utama
  • Non-competitive benchmarking: suatu perusahaan membandingkan diri dengan perusahaan lain yang bukan pesaing dan dari industri yang berbeda.

B. Objek

Adapun untuk strategi benchmarking yang berdasarkan objek yakni sebagai berikut:

  • Strategic benchmarking: proses melihat bagaimana strategi orang atau perusahaan lain bisa mengungguli para pesaing di industri tertentu
  • Proses benchmarking: mengamati dan membandingkan proses-proses kerja atau sistem operasi tertentu
  • Functional benchmarking: mengamati dan membandingkan fungsi kerja sejenis pada industri guna meningkatkan operasional
  • Performance benchmarking: mengamati dan membandingkan kinerja pada produk atau jasa
  • Product benchmarking: mengamati dan membandingkan produk sendiri dengan produk pesaing
  • Financial benchmarking: proses mengamati dan membandingkan kekuatan finansial guna mengetahui daya saing organisasi.

***

Demikian pembahasan tentang benchmarking adalah. Semoga bisa menjadi inspirasi artikel yang menambah pengetahuan dan wawasan yang lebih baik.


Bergabunglah bersama 5.357 pembelajar lainnya.




I agree to have my personal information transfered to MailChimp ( more information )

Dua pekan sekali, saya berikan informasi penting mengenai writerpreneurship. Wajib bagimu untuk bergabung dalam komunitas email saya ini kalau kamu ingin belajar menjadikan profesi penulis sebagai ikthiar utama dalam menjemput rezeki, seperti yang saya lakukan sekarang ini.

Kesempatan terbatas!


Terima kasih sudah membaca artikelnya. Yuk segera gabung di beberapa channel inspiratif yang sudah saya buat:

Dapatkan tips-tips menarik seputar dunia bisnis, penulisan, juga tausiyah singkat tentang hidup yang lebih baik. Nah, kalau ingin menjalani hidup sebagai penulis profesional yang dibayar mahal, ikutan saja E-COURSE MENULIS terkeren ini!


Bergabunglah bersama 5.357 pembelajar lainnya.
I agree to have my personal information transfered to MailChimp ( more information )
Dua pekan sekali, saya berikan informasi penting mengenai writerpreneurship. Wajib bagimu untuk bergabung dalam komunitas email saya ini kalau kamu ingin belajar menjadikan profesi penulis sebagai ikthiar utama dalam menjemput rezeki, seperti yang saya lakukan sekarang ini.
Kesempatan terbatas!

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

error: Maaf, konten terlindungi. Tidak untuk disebarkan tanpa izin.