Ini benar-benar tahun yang menyita banyak sekali energi, namun pada saat yang sama, sekaligus memberikan harapan baru. Dan segala yang terjadi pada tahun ini, memberikanku sedikit-banyak pengaruh juga untuk menghadapi tahun 2016.
Sebagaimana orang-orang pada umumnya, saya juga selalu membuat resolusi ketika tahun baru menyapa. Harus saya akui, beberapa target yang kubuat tahun 2015 banyak sekali yang berantakan, namun tak jarang jua ada beberapa yang terwujud dan sesuai harapan. Bahkan, ada juga kejutan-kejutan yang di luar dugaan.
Itulah mengapa kita harus senantiasa menyemai syukur setiap hari. Kejutan dari Allah akan senantiasa menyertai hamba-Nya yang tahu berterima kasih, yang tahu bersyukur.
Beberapa hal menarik dan meninggalkan kesan selama 2015 mungkin ini.
Awal tahun 2015 saya ke Legoland, Malaysia. Sebuah tempat yang mungkin akan kukunjungi lagi nanti bersama anakku. Tempat ini terlalu bagus untuk dikunjungi sekali saja. Lagian, tempatnya dekat dan tidak membutuhkan biaya yang mahal banget.
Selain itu, saya juga pergi ke Melaka, Malaysia. Tempat yang sangat unik dan terkenal dengan bangunan merahnya, selama tiga hari. Puas banget, karena seluruh melaka kayak udah keeksplor. Bahkan sampai bingung mau ke mana lagi. Tempat yang unik, asyik buat foto-foto, dan memberikan wawasan kebudayaan yang baru.
Melamar pujaan hati yang comel dan langka. Doi adalah paduan lengkap antara Kak Ros, dedek-dedek hijaber, sekaligus ukhti-ukhti pengikut ODOJ. Walau penuh perjuangan, proses lamaran ini alhamdulillah, lancar dan penuh keringat dan kegugupan dan serangan jantung ringan. Heuheuheu. InsyaAllah kami akan melangsungkan pernikahan pada bulan Februari tanggal 14 pada tahun 2016 nanti. Maaf kepada seluruh fans yang sudah menunggu selama ini tentang kapan saya menikah. Akhirnya penantian kalian datang juga. Beri aku selamat, dong, ah ….
Adik kesayangan, akhirnya berhasil menyelesiakan pendidikan S1-nya, bulan kemarin. Saya haru, bangga, sekaligus pengen nangis. Tapi urung kulakukan, karena sepertinya saya terlalu tua untuk itu. Saya ingat betul betapa tahun-tahun ketika dia ingin kuliah, dan saya hanya bisa menekuk muka dan menunduk sedih karena tak sanggup melampu-hijaukannya. Tapi alhamdulillah, dengan tekad dan kerja keras, pada tahun berikutnya, dia bisa kuliah, dan bahkan lulus dengan nilai cum laude. She makes me proud. Very proud. Saya masih berhutang padanya untuk mengajak jalan-jalan ke luar negeri. Insya Allah lah nanti ya, kalau abangmu ini sudah nikah. Abang mikir pernikahan dulu. #peluk
Menjadi bagian dari keluarga besar Zetta Media, dan ditunjunk menjadi Managing Editor di VIRALA. Saya memfokuskan portal tersebut kepada satu tema besar, yakni kreativitas. Semua hal yang berhubungan dengan industri kreatif, orang-orangnya, kulturnya, dan apa saja yang berhubungan dengannya saya bahas dalam portal tersebut. VIRALA sendiri konsepnya adalah user generated content, jadi kamu juga bisa submit konten di sana, tidak melulu saya dan tim. Saya bersyukur bisa menjadi bagian dari keluarga Zetta Media, karena mendapatkan banyak kenalan baru yang memiliki passion sama, dengan skill yang jauh di atas saya. Saya benar-benar bisa belajar dari orang-orang keren, kreatif, sekaligus aktif dan inovatif. Dan itu jumlahnya tidak satu, namun belasan! Foto di bawah ini adalah momen saat saya bertemu pertama kali dengan tim Zetta Media, dan mendapatkan pencerahan apa saja yang harus kulakukan di sana.
Berbicara di depan civitas akademika Universitas Andalas juga momen seru. Pertama kalinya ke Padang, pertama kalinya melihat rumah gadang asli. Bahasanya unik, kotanya asyik, dan makanannya rancak bana. Padang adalah salah satu sudut Indonesia yang menggemaskan. Bu Nurhajati Hakim dan keluarganya juga menjamu saya dengan sangat baik. Suatu hari saya harus bersilaturahim lagi untuk mengikat cerita indah ini.
Mungkin itu saja beberapa hal yang berkesan dan kuingat selama tahun 2015 kemarin. Desember sudah di ujungnya, saatnya memikirkan apa yang harus dilakukan pada tahun 2016.
Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, 2016 saya memutuskan untuk membuat satu resolusi saja. Dan satu resolusi itu mungkin akan terdengar aneh. Dan satu resolusi itu adalah: khusyuk. Yah, saya ingin di tahun 2016 lebih khusyuk. Hidup, pekerjaan, keseharian, cara berpikir, dan tentu dalam beribadah. Saya ingin semuanya lebih khusyuk.
saya merasa tahun 2015 saya tidak fokus. Terlalu banyak hal yang ingin kucapai. Terlalu banyak hal yang ingin kuperoleh. Saya lupa, bahwa fokus adalah kekuatan. Tanpa fokus, apa saja yang ingin kita capai akan tercerai berai. Pada beberapa hal yang ingin terjadi pada tahun 2016, saya ingin lebih khusyuk pada pekerjaan. Pada setiap project, pada setiap kesempatan kebaikan yang ada. Saya akan mengambi pekerjaan yang sanggup kulakukan saja. Yang sesuai passion, skill, dan tidak menyita banyak waktu untukku dan istriku nanti. Saya tidak ingin menjadi budak kerja, budak project, dan segala hal yang mengganggu kebutuhan ibadah dan kebutuhan untuk bercengkerama dengan istriku nanti. Saya hanya mengambil yang penting, yang inti, yang esensi, dan pada jam-jam kerja saja, sehingga saya bisa lebih khusyuk dalam menjalani hidup. Pikiran tidak terpecah, raga tidak kacau, dan sakit tidak sering menyapa.
Saya juga merasa tahun 2015 performa ibadah menurun dengan sangat drastis. Walaupun saya masih menjadi pemandu utama untuk mengajari baca Al-Qur’an beserta tajwidnya untuk kelompok kajian di kantor, namun saya juga merasa, kedekatanku dengan Al-Qur’an tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Saya ingin tahun depan lebih banyak membaca Al-Qur’an, mengulangi hafala-hafalan yang mulai pudar.
Saya ingin hidup minimalis. Membeli hanya yang dibutuhkan saja. Membawa yang diperlukan saja. Lebih banyak meluangkan waktu untuk istri, keluarga, dan memperkaya pengalaman spiritual dan pengembangan karakter. Lebih banyak jalan, mengunjungi banyak tempat, dan tentu lebih banyak karya. Tak lagi mengurusi hal-hal remeh temeh. Tak lagi mengurusi hal-hal yang sebenarnya saya tahu hal itu tak perlu diurusi.
Selamat datang 2016. Insya Allah saya akan lebih khusyuk. Baik dalam keseharian, ibadah, pekerjaan, dan juga cita-cita.
Terima kasih sudah membaca artikelnya. Yuk segera gabung di beberapa channel inspiratif yang sudah saya buat:
Dapatkan tips-tips menarik seputar dunia bisnis, penulisan, juga tausiyah singkat tentang hidup yang lebih baik. Nah, kalau ingin menjalani hidup sebagai penulis profesional yang dibayar mahal, ikutan saja E-COURSE MENULIS terkeren ini!