rahmat-nya adalah idaman kita

Rahmat-Nya adalah Idaman Kita

Jika kita berdekat-dekat dengan-Nya, kasih-Nya melimpah, sayang-Nya meruah. Hidup terbaik adalah, kala kita berlimpah ruah keduanya. Karena jika keduanya sudah memenuhi tiap-tiap sendi hidup, hidayah yang telah melekat kuat itu, takkan tergoyahkan dan tergeserkan. Jika keduanya telah mewarnai di tiap-tiap episode hidup, karunia-Nya akan memenuhi setiap langkah.

Seperti kata Sayyid Quthb dalam Fi Zhilalil Qur’an-nya, “Rahmat Allahlah yang menyertai Ibrahim tatkala ia dibakar oleh api yang dinyalakan oleh Namrud. Kasih sayang Allahlah yang menyertai Nabiyullah Yusuf saat ia ditelan dan berada dalam perut ikan. Kasih sayang Allahlah yang mengiringi Nabiyullah Musa saat ia masih bayi dan diletakkan di sungai sehingga ia lolos dari kekejaman Firaun. Kasih sayang Allahlah yang mengiringi para pemuda Al-Kahfi yang berlindung dalam gua sehingga terselamatkan dari kekejaman raja.

“Maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu, niscaya Rabbmu akan melimpahkan sebagian kasih sayang-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusanmu.” (Al-Kahfi [18]: 16)

Kasih sayang Allah jugalah yang menyertai Rasulullah saat ia berada di dalam gua Tsur untuk berlindung dari kejaran orang-orang kafir. Kasih sayang Allahlah yang mengiringi semua orang yang mau berlindung kepada-Nya saja, dengan sangat yakin, dan mengusir semua praduga yang menjauhkan dari kasih sayang Allah.”

 

Baca juga: Apakah Seseorang Masuk Surga karena Amalnya Semata

 

Jika semua hal di atas telah terlimpahkan di dunia, berharaplah satu lagi: kasih dan sayang-Nya mengizinkan kita menghuni surga-Nya.

Yah, karena tak seorang pun dari kita yang mampu mendapatkannya, kalau hanya mengandalkan ibadah dan amal shalih semata. Betapa pun banyaknya. Tidak juga Rasul-Nya yang tanpa dosa dan cela, menghuni surga-Nya, melainkan karena kasih sayang-Nya.

“Tidak seorang pun di antara kalian yang akan diselamatkan oleh amal perbuatannya.”

Seorang laki-laki bertanya, “Engkau pun tidak, wahai Rasulullah?”

Rasulullah menjawab, “Aku pun tidak. Hanya saja Allah melimpahkan rahmat-Nya kepadaku, akan tetapi tetaplah kalian berusaha berbuat dan berkata yang benar.” (HR. Muslim)[]


Bergabunglah bersama 5.357 pembelajar lainnya.




I agree to have my personal information transfered to MailChimp ( more information )

Dua pekan sekali, saya berikan informasi penting mengenai writerpreneurship. Wajib bagimu untuk bergabung dalam komunitas email saya ini kalau kamu ingin belajar menjadikan profesi penulis sebagai ikthiar utama dalam menjemput rezeki, seperti yang saya lakukan sekarang ini.

Kesempatan terbatas!


Terima kasih sudah membaca artikelnya. Yuk segera gabung di beberapa channel inspiratif yang sudah saya buat:

Dapatkan tips-tips menarik seputar dunia bisnis, penulisan, juga tausiyah singkat tentang hidup yang lebih baik. Nah, kalau ingin menjalani hidup sebagai penulis profesional yang dibayar mahal, ikutan saja E-COURSE MENULIS terkeren ini!


Bergabunglah bersama 5.357 pembelajar lainnya.
I agree to have my personal information transfered to MailChimp ( more information )
Dua pekan sekali, saya berikan informasi penting mengenai writerpreneurship. Wajib bagimu untuk bergabung dalam komunitas email saya ini kalau kamu ingin belajar menjadikan profesi penulis sebagai ikthiar utama dalam menjemput rezeki, seperti yang saya lakukan sekarang ini.
Kesempatan terbatas!

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

error: Maaf, konten terlindungi. Tidak untuk disebarkan tanpa izin.