Saya terus menanyai diri: bagi Syaz, bayi berumur sepuluh bulan ini, hal apa yang paling penting baginya?
Mainan? ASI? Mandi tepat waktu? Nonton Baby Shark di YouTube?
Soal mainan, Syaz cenderung cepat bosan. Yah, seluruh anak di dunia juga sama sikapnya terhadap mainan. Bila masih baru, akan dipegang-pegang. Kalau sudah beberapa jam, memilih untuk manjat kursi, mainan gombal, pukul-pukul piring, dan hal-hal ekstrim lainnya.
Kadang pukul-pukul muka babahnya juga. Cakar-cakar juga. Tampar-tampar. Lalu senyum tanpa dosa.
Oke, kembali ke pertanyaan awal. Menurut saya, bagi Syaz, ada dua hal paling penting bagi dirinya.
Pertama, kehadiran orang tuanya.
Setiap kali saya pulang kerja, Syaz menyambut gembira. Tangan mengepal-ngepal “yay!”, senyum yang lebar, dan gestur-gestur lain yang menyenangkan. Saat ibunya pulang belanja, Syaz juga begitu reaksinya.
Mainan akan dilempar. Pohon-pohon ditebang. Mobil-mobil dihempaskan. Bentar, kok kayak SuperSyaz, ya.
Intinya, apa yang ada di hadapannya, akan dikesampingkan, manakala babah dan mamahnya ada di hadapannya. Minta manja-manja gendong, atau ajarin jalan, biar boyok babahnya cepat sembuh. #ehpiye
Kedua, momen sekarang.
Bagi Syaz, yang penting adalah saat ini, bukannya kemarin apalagi besok. Syaz begitu bergembira untuk menikmati saat ini, tanpa menyesali hari yang lalu apalagi mengkhawatirkan hari esok.
“Yaiyalah, kan masih kecil, Om!”
Bukan begitu. Coba deh perhatikan anakmu, atau anak tetanggamu. Bukankan kita bisa beri’tibar atas peristiwa ini? Tidakkah kita bisa mengambil hikmah atas tanda-tanda alam yang dikirimkan oleh Allah kepada kita ini? 😆
Syaz umur 10 bulan. Baju ini hadiah dari Eyang BJ Habibie.
Syaz mengajari babahnya ini untuk menikmati hidup. Kuncinya adalah pada hari ini. Karena hari ini akan menjadi kemarin pada esok hari. Pada dasarnya, kesalahan kemarin bisa kita ambil hikmahnya, dan kekhawatiran akan esok hari bisa kita cegah dengan cara melakukan hal yang tepat pada hari ini. Syaz, diberi mainan balok warna-warni, senang. Diberi pisang, juga riang. Apa yang ada di hadapannya adalah hadiah terindah.
Mungkin kita harus belajar dari hal itu. Untuk menikmati hari ini, dengan memberi hadiah kecil setiap hari, sesuai kegemaran kita. Menghirup udara pagi. Salto sehabis mandi. Mencium aroma basah tanah karena hujan. Meminum teh pemberian Keshin Himura. Atau, menikmati rengekan anak yang kelak akan kita rindukan.
Dari Syaz, babahnya ini belajar hal-hal sederhana, namun efeknya warbiyasah.
Nikmatilah hari ini. Sungguh akan menarik bila kita bertumbuh bersama orang-orang tercinta untuk meraih impian tanpa diiringi rasa takut yang berlebihan dengan hari esok, yang …. yah kita juga sama-sama tidak tahu umur kita masih ataukah tidak.
Terima kasih, Syaz. #peluk #gendong #cubit #cium #tampartamparmanja
Terima kasih sudah membaca artikelnya. Yuk segera gabung di beberapa channel inspiratif yang sudah saya buat:
Dapatkan tips-tips menarik seputar dunia bisnis, penulisan, juga tausiyah singkat tentang hidup yang lebih baik. Nah, kalau ingin menjalani hidup sebagai penulis profesional yang dibayar mahal, ikutan saja E-COURSE MENULIS terkeren ini!