Saya tidak menghabiskan masa kecil dengan bermain Lego. Anak kampung seperti saya lebih akrab dengan sawah, pelepah pisang, bambu, dan juga binatang kepik. Baru tahu Lego setelah menginjakkan kaki di kota semasa kuliah, dan ponakan saya yang di Bandung ternyata memiliki koleksi Lego yang bikin nangis. Selain banyak, juga harganya ternyata bikin pengen salto dan kayang di menara Eiffel. Setelah itu, mulai kagum dengan konsep brick warna-warni ini karena membaca ulasan lengkapnya di majalah SWA, dan secara tak sengaja menonton acara Mega Factory edisi Lego dan pertolongan Ganool atas hadirnya Lego Movie yang lucu banged.
Jadi, bila seharian penuh pada tanggal 17 Januari lalu menghabiskan waktu di Legoland Resort Malaysia, ini hanya seperti mimpi menjadi nyata. Saya tak pernah menyangka bahwa saya bisa menghabiskan seharian di tempat yang terkenal memiliki tiket masuk yang mahal, panas, dan selalu sukses bikin histeris anak-anak karena terlalu banyak wahana super keren bernuansa Lego!
Saya naik taksi dari harbour di Johor Baru menuju Legoland dengan membayar 25 RM. Sepertinya ini kota baru. Belum banyak mobil yang lalu lalang. Tanpa suara klakson. Tanpa macet. Dan sepanjang jalan bersih. Mungkin karena belum banyak manusia berlalu lalang, sehingga kelengangan itu mendampakkan kebersihan yang terjaga.
Sebelum memasuki gerbang masuk Legoland, saya berjumpa dengan Hotel Legoland yang megah dan colorful, serta deretan resto-resto kecil yang cantik. Mungkin karena saya datang sekitar pukul setengah sepuluh pagi, jadi tempat ini masih lengang. Saya suka sekali melihat-lihat deretan booth dan resto-resto yang menyapa pengunjung sebelum masuk gerbang ini. Salah satu booth saya masuki karena menjumpai Ferrari dari Lego. Bagus banged. Setelah saya tanya, harganya bila dikurskan ke rupiah sekitar 940.000. Seketika itu saya langsung berusaha melupakan momen tersebut. Sakit rasanya melihat barang kesukaan berharga mahal. Sakit banged. Mungkin sesakit Zaskia yang ditipu Vicky.
Tetapi, rasa sakit itu hanya sementara. Setelah gerbang Legoland nampak jelas di depan, saya mulai histeris. Untuk foto-foto. Ada banyak official photographer yang disediakan Legoland untuk membantu kita mengambil foto. Jadi, bila kamu seorang diri ke sana, jangan khawatir kamu akan kesusahan untuk mendapatkan fotomu berlatar belakang spot favorit. Tetapi, memang sebaiknya jangan ke sana sendirian. Karena terlalu banyak spot mengagumkan.
Beruntunglah saya, Zahra menemani saya seharian itu. Kami bisa bergantian mengambil foto. Dan karena saya selalu kalap mengambil foto di banyak spot bagus di Legoland yang luasnya minta ampun itu, Zahra selalu berbaik hati menraktir minuman ketika peluh sudah membasahi kening saya. Saya seperti tak ingin melewatkan satu sudut pun tanpa memotret. Habis bagaimana lagi, tempat ini terlalu colorful dan comel untuk dilewatkan tanpa diabadikan dalam frame.
Harga tiket masuk untuk dewasa adalah 155 RM. Sebelum masuk, setiap pengunjung mendapatkan peta. Berbekal peta ini, kita bisa memutuskan hendak ke mana saja kita melangkah. Saya sangat yakin, satu hari takkan cukup untuk mencoba semua wahana. Apalagi, masih ditambah dengan edisi kalap motret dan demen selfie.
Maka, saya harus pilih-pilih area mana saja yang dikunjungi. Area gerbang dinamai The Beginning. Ada Guest Service Counter tentu saja, dan The Big Shop serta The Brick Shop yang tak hanya bikin saya meleleh dengan banyaknya barang-barang lucu, tapi juga mahalnya bikin pengen nangis dan dipukpuk.
Saya langsung menuju Miniland. Gokil. Seumur-umur melihat miniatur, tak pernah melihat yang seedan ini. Semuanya dari brick. Miniatur perwakilan simbol dari Singapura, Vietnam, India, Kuala Lumpur, bahkan Indonesia tertata cantik. Berasa raksasa di negeri liliput. Hebatnya, ada dukungan sound yang membuat miniatur ini tampak hidup. Kereta berjalan. Kapal. Mobil. Bahkan suasana konser. Nampak hidup dan comel di saat yang bersamaan!
Puas mengambil setiap sudut di Miniland, saya mulai kelaparan dan kehausan. Menelisik peta lagi, dan mencari di mana bisa membeli makanan dan minuman. Tak jauh dari situ, ternyata ada Market Restaurant. Dekat dengan area Lego City.
Salut untuk Market Restaurant. Ini tempat yang cozy banged untuk melepas lelah karena kaki kecapekan berkeliling park, dan ada atraksi lucu-lucu yang disajikan. Anak-anak kecil pasti menyukainya.
Agak lama saya berada di Market Restaurant. Sambil menikmati paket Jumbo. Bila memesan ini, dapat bonus buah segar dan softdrink. Plus pelayan yang wajahnya melayu banged. Comel-comel.
Puas merehat diri dengan mengisi perut makanan bermutu tinggi, petualangan dilanjutkan ke Land of Adventure. Menurut saya, ini adalah tempat terpanas di antara yang lainnya. Sesuai namanya, tema area ini sangat Indiana Jones. Lost Kingdom Adventure, Pharaoh’s Revenge, Beetle Bounce, dan banyak wahana lainnya yang menarik. Semuanya tidak saya coba. Hanya menikmati Dino Island. Saya sibuk motret dan minum karena panasnya gilak. Untungnya Zahra yang menemani sedari tadi membuat teduh hati ini. Halah.
Di sini, ada Adventurer’s Depot. Saya membeli kaos bertuliskan Legoland sebanyak tiga. Untuk saya, dan dua ponakan yang unyu-unyu, Luna dan Noya. Boneka pink berbaju Legoland Malaysia juga saya beli sebagai kenang-kenangan di lemari. Jejak kalau saya sudah sampai ke Legoland Malaysia lah. Oleh-oleh untuk Nufail, Abyan dan Nana juga saya belikan di sini.
Selepas Land of Adventure yang aromanya petulangan banged. Imagination adalah area selanjutnya yang menurut saya wahananya sangat anak-anak. Ada Lego Studios, Duplo Express, Kid Power Towers, dan lainnya.
Nah, area ini nih yang menjadi favorit saya. Lego Kingdoms. Temanya kerajaan inggris gitu deh. The Forestmen’s Hideout, Dragon’s Apprentice, Castle Stage, Royal Joust, Merlin’s Challenge, dan lain sebagainya membuat saya girang. Semacam berada di era Eragon yang berpadu dengan King Arthur. Keren!
Waktu semakin beranjak siang. Bahkan sudah hampir sore. Lego Technic belum saya kunjungi. Segeralah saya meluncur ke sana. Susunan brick superbesar membentuk wajah Einstein membelalakkan mata saya. Di sampingnya tertulis Lego Academy. Penasaran, saya masuk. Ternyata, di sana kita bisa belajar menyusun brick. Tempat yang asyik bagi yang sudah berkeluarga untuk berlomba membuat sesuatu dari Lego. Bagi saya yang udah kepepet waktu ini, akhirnya cuman mampir motret, ngadem, lalu keluar lagi. Di area ini, wahana paling bikin merinding ada di Project X. Ini wahana ekstrim sepertinya.
Waktu sudah beranjak makin sore. Saya belum membeli oleh-oleh tambahan untuk adik-adik dan ponakan di rumah. Selepas puas berada di Lego Technic, segera meluncur ke The Brick Shop yang tak jauh dari situ dan berdekatan dengan pintu keluar Legoland. Segara saya memborong keychain series Star Wars dan Ninja Turtles.
Ada sekitar 80 tempat yang bisa kamu nikmati di Legoland. Itu hanya di Theme Park. Ya, ada dua jenis park di sini. Theme Park dan Water Park. Dan saya hanya menghabiskan dari pagi hingga sore di Theme Park saja. Itu pun belum semua terjelajahi. Itu pun masih banyak sudut foto yang belum terjamah.
Saya tidak tahu bagaimana kondisi di Water Park. Tapi saya yakin, sebagaimana kita bermain di water park di kota kita masing-masing, dengan tema ala Lego, tentu Water Park-nya keren banged, dan saya yakin pula, tak cukup pula dihabiskan satu hari untuk menjelajah semua pengalaman yang ditawarkan.
Jadi, harus berapa harikah seharusnya waktu yang digunakan untuk menjelajah semua wahana di Legoland Malaysia?
Saya tak tahu. Yang saya tahu hanyalah ini tempat keren banged. Suatu saat akan saya kunjungi lagi bersama istri dan anak saya. Doakan ya. Nanti saya pamerin foto-foto lagi deh. Janji.
Terima kasih sudah membaca artikelnya. Yuk segera gabung di beberapa channel inspiratif yang sudah saya buat:
Dapatkan tips-tips menarik seputar dunia bisnis, penulisan, juga tausiyah singkat tentang hidup yang lebih baik. Nah, kalau ingin menjalani hidup sebagai penulis profesional yang dibayar mahal, ikutan saja E-COURSE MENULIS terkeren ini!
