kreatif dan inovatif

6 Cara Membangun Kebiasaan Kreatif dan Inovatif!

Kreatif dan Invoatif – Menjadi pribadi yang kreatif tentu saja bukan bakat, ia adalah kebiasaan. Sebagaimana kebiasaan lainnya, ia bisa dilatih. Ia bisa dibiasakan, agar terbiasa. Terbiasa apa? Tentu saja terbiasa kreatif. Saat kreativitas dibiasakan, ia akan berkembang. Dan saat ia berkembang, kita akan terus menghasilkan inovasi.

Jadi, alurnya memang membiasakan diri untuk kreatif terlebih dahulu, baru akan tercipta hal-hal inovatif. Berikut ini beberapa hal yang bisa kita lakukan agar terbiasa dengan kreativitas dan melahirkan inovasi.

 

1. Membiasakan Otak dan Tindakan

Masalah utama mengapa kita kita sulit banget berpikir kreatif adalah faktor kebiasaan berpikir dan juga bertindak. Kreatif itu hasil dari pola pikir yang berbeda dari apa yang kita lakukan sehari-hari.

Artinya, perbedaan mendasar dari orang kreatif dan nonkreatif hanya satu: orang yang kreatif sering melatih otakanya; sering membiasakan otaknya untuk berpikir kreatif; agar bisa mendapatkan jawaban yang berbeda dengan jawaban yang sudah ada, sedangkan nonkreatif tidak melakukannya.

 

2. Melawan Kultur

Cara membangun kebiasaan kreatif dan inovatif selanjutnya adalah melawan kultur. Di sebuah perusahaan besar, sering kali kreativitas tidak bekerja dengan baik, karena kultur sistematis yang ada. Kultur sistematis ini memang menghambat kreativitas.

Bahkan, para petinggi perusahaan pun tahu hal itu. Oleh itulah, mengapa perusahaan sering kali mengadakan acara outing atau outbound, atau hal-hal lainnya yang dianggap bisa menghadirkan kreativitas bagi karyawannya. Tetapi, setelah acara itu selesai, nyatanya keadaan juga tidak berubah.

 

Baca juga: Apa Dasar Kerja Creativepreneur?

 

Mengapa?

Karena memang kultur sistematis itu. Cara kerja, alur kerja, suasana, dan segala hal yang ada memang tidak ramah dengan kreativitas. Bila jasa atau produk yang ditawarkan dari perusahaan tersebut menuntut daya kreativitas yang tinggi, tentu saja kultur perusahaan harus diubah agar ramah dengan kreativitas.

 

3. Sering Mencatat Hal-Hal Kecil

Pikiran kita akan terasa sesak bila kita tidak menuangkan apa yang ada padanya. Cobalah sesekali menulis blog, catatan di Facebook, atau sekadar corat-coret di notebook. Pikiran akan terasa lebih segar. Kreativitas terasa lebih greget. Hal ini sering saya lakukan. Makanya, blog pribadi saya malah terasa terlalu sering ter-update. Hal ini dikarenakan banyaknya bahan bacaan yang saya baca setiap hari. Bila tidak segera saya menuangkan apa yang saya tahu, rasanya sesak di otak.

 

4. Melakukan Hal-Hal Baru

Cara membangun kebiasaan kreatif dan inovatif selanjutnya adalah adalah melakukan hal baru. Setiap kita memiliki kesukaan khusus. Tetapi, cobalah sesekali untuk melawan kesukaan itu. Pergi ke tempat yang tak pernah terpikirkan. Membeli buku yang tak pernah kita pikirkan akan membelinya. Membaca majalah yang sama sekali tak menarik minat. Awalnya reaksi otak kita akan, “Ini apaan, sih?” Tetapi, lama-lama akan berbunyi, “Ahahaha, ini lucu, nih!”

Menjemput hal-hal baru, aneh, asing, dan sama sekali bertentangan dengan diri akan menghadirkan antusiasme yang aneh. Dan sensasi itu, sesekali perlu dihadirkan.

 

5. Taruh Mainan Atau Benda Favorit di Tempat Kerja

Boleh Gundam, boleh action figure. Atau benda-benda favorit lain di meja kerja. Efeknya, benda-benda favorit tersebut menghindarkan kita dari rasa bosan dan stres.

 

6. Bangun Lebih Pagi

Cara membangun kebiasaan kreatif dan inovatif selanjutnya adalah bangun lebih pagi. Itu adalah saat udara terasa sangat segar. Pikiran masih jernih. Kita bisa berpikir dengan tenang dan bening. Kata Benjamin Franklin, saat kita tidur lebih awal dan bangun lebih pagi, kita akan menjadi leih sehat, makmur, dan bijaksana. CEO Disney, Robert Iger, bahkan selalu bangun pagi pada jam 04.30, dan menikmati masa sunyi dan lengangnya, untuk men-charge baterai kreativitasnya.

Kamu punya kebiasaan lain agar menghasilkan kreativitas dan inovasi?

 

***

 

Demikian pembahasan mengenai cara membangun kebiasaan kreatif dan inovatif. Beberapa cara agar makin efektif dan hidup yang produktif, silakan baca buku Getting Things Done.


Bergabunglah bersama 5.357 pembelajar lainnya.




I agree to have my personal information transfered to MailChimp ( more information )

Dua pekan sekali, saya berikan informasi penting mengenai writerpreneurship. Wajib bagimu untuk bergabung dalam komunitas email saya ini kalau kamu ingin belajar menjadikan profesi penulis sebagai ikthiar utama dalam menjemput rezeki, seperti yang saya lakukan sekarang ini.

Kesempatan terbatas!

Incoming search terms:


Terima kasih sudah membaca artikelnya. Yuk segera gabung di beberapa channel inspiratif yang sudah saya buat:

Dapatkan tips-tips menarik seputar dunia bisnis, penulisan, juga tausiyah singkat tentang hidup yang lebih baik. Nah, kalau ingin menjalani hidup sebagai penulis profesional yang dibayar mahal, ikutan saja E-COURSE MENULIS terkeren ini!


Bergabunglah bersama 5.357 pembelajar lainnya.
I agree to have my personal information transfered to MailChimp ( more information )
Dua pekan sekali, saya berikan informasi penting mengenai writerpreneurship. Wajib bagimu untuk bergabung dalam komunitas email saya ini kalau kamu ingin belajar menjadikan profesi penulis sebagai ikthiar utama dalam menjemput rezeki, seperti yang saya lakukan sekarang ini.
Kesempatan terbatas!

Incoming search terms:

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

error: Maaf, konten terlindungi. Tidak untuk disebarkan tanpa izin.