Dalam sebuah grup WhatsApp bertajuk Startup Founder besutan Mas Moffy, ada yang nyeletuk yang intinya begini: “Bila ingin membangun startup, jangan kebanyakan membaca berita pendanaan yang gilaan-gilaan di Tech In Asia ataupun Daily Social, Itu hanya akan membuatmu terlalu fokus pada hip, dan lupa pada tujuan awalmu: mengapa harus membangun startup tersebut.”
Dan nahasnya, apa yang dikatakannya memang benar. Kita lupa bahwa dalam hidup, ada juga satu kaidah sederhana yang memang telah berhasil dalam bidang apa pun: pursue your passion, money will follow.
Saat kita menghidupkan lentera jiwa, kita akan menikmati proses untuk memperbaiki skill, meluaskan kemampuan, dan memupuk visi hidup agar terus tumbuh di setiap harinya. Dan pada titik-titik tertentu, uang, popularitas, akan datang dengan sendirinya, seperti tak terbendung.
Dan itu adalah ‘bayaran’ yang wajar dan bahkan sangat wajar, atas usaha bertahun-tahun yang terus kita kembangkan dan usahakan.
Sepertinya, kaidah sederhana itu juga berlaku bagi startup.
Bila memang memiliki value yang cukup baik, uang yang entah dari pelanggan ataupun dari investor akan berdatangan dengan sendirinya. Yang harus dilakukan justru membangun fondasinya sekuat mungkin. Dan fondasi itu adalah: mengapa harus membangun startup tersebut.
Saat pertanyaan terdasar itu terjawab dengan hebat, rinci, dan menggelorakan passion dari founder-nya, semua kerikil yang menjingkat perjalanan, saya kira akan tetap ditahan-tahan, karena tahu ada hal hebat di depan yang siap untuk ditaklukkan.
Sebagai seorang creative junkie yang berada dalam lingkup penulisan dan penerbitan yang kental, membaca adalah aktivitas paling rutin yang saya lakukan selain menulis. Tentu saja, apalah artinya menulis, tanpa diiringi aktivitas membaca yang lebih sering.
Semakin rakus kita membaca, akan semakin banyak asupan baik yang mengalir dalam diri. Dan saya kemudian menyimpulkan bahwa karya dari c0-founder Storial.co berjudul Building a Meaningful Startup adalah sebuah persembahan spesial sekaligus tercerdas bagi seluruh pegiat bisnis digital di tanah air.
Mengapa?
Karena tak banyak orang yang telah menapaki level-C dalam sebuah perusahaan yang tentu saja memiliki kemampuan manajerial yang baik, visi yang hebat, namun pada saat yang sama memiliki kemampuan menulis yang mengalir cerdas.
Setelah kamu membaca Rework karya Jason Fried and David Hansson, The Power of Habit karya Charles Duhigg, Startupland karya Mikkel Svane, Four Thousand Days: My Journey From Prison To Business Success karya Duane Jackson, ataupun The Unbearable Lightness of Being karya Milan Kundera, suguhan teranyar buku tentang startup di Indonesia dari Brlliant Yotenega ini, justru harus dibaca sebelum semua buku-buku keren di atas terbaca.
Kamu butuh bacaan yang mengajarkanmu tentang fondasi terdasar. Tentang sebuah panduan, mengapa sebuah perjalanan panjang layak kamu tempuh.
Dan buku ini adalah buku panduan tersebut.
Buku lain mungkin akan mengajarkanmu teknik marketing yang terus saja berkembang setiap saat. Atau teknik bernegosiasi, pitching, dan lain sebagainya. Ibarat pohon, itu hanyalah ranting. Kamu butuh panduan bagaimana mengukuhkan akar agar tak goyah.
Kamu butuh menjawab sebuah pertanyaan mendasar dari langkah jauh yang akan kamu tempuh dalam membangun startup. Kamu butuh menjawab dari sebuah kontemplasi paling menusuk dari sebuah kata hati sederhana:
- layakkah semua risiko ini kamu ambil?
- pantaskah perjalanan panjang itu pantas kamu teruskan?
Saat startup-mu terkapar jatuh, saat cashflow tak lancar, saat satu per satu rekan-rekanmu mulai pergi tanpa kabar. Semua meninggalkanmu sendirian dan memaksamu untuk membuktikan kepada dunia, bahwa impianmu benar, bahwa yang kamu hadirkan adalah solusi bagi permasalahan banyak orang.
Dan saat menangis tak lagi cukup untuk menyelesaikan masalah. Apakah kamu akan terus memegang erat visimu dan mewujudkan startup-mu menjadi yang terdepan nantinya?
Ada banyak orang yang berada pada posisi itu. Sebuah titik di mana orang-orang mengatakan kamu harus berhenti, tetapi kamu memilih terus.
Mengapa kamu memilih terus?
Karena orang-orang tak tahu apa yang tergambar dalam visimu. Apa yang tengah menggedor-gedor hati terdalammu. Orang-orang tidak pernah paham.
Dan mungkin tak akan pernah paham.
Building a Meaningful Startup. Itulah yang kamu butuhkan untuk tak membiarkan pohon bisnismu tumbang, diterjang badai perubahan bisnis digital yang terus saja semakin brutal dan memiliki arah yang sulit diterka.
***
Oiya, editor akuisisi dan editor naskah, bahkan pengarah fotografi yang ada di dalam buku ini, kebetulan adalah saya. Ehm. Dah, gitu aja.
Terima kasih sudah membaca artikelnya. Yuk segera gabung di beberapa channel inspiratif yang sudah saya buat:
Dapatkan tips-tips menarik seputar dunia bisnis, penulisan, juga tausiyah singkat tentang hidup yang lebih baik. Nah, kalau ingin menjalani hidup sebagai penulis profesional yang dibayar mahal, ikutan saja E-COURSE MENULIS terkeren ini!
Pingback: Passion Itu Memberikan Makna, Solusi, dan Bertumbuh (Review Diskusi bersama Brilliant Yotenega, Founder nulisbuku.com) - Rezky Firmansyah