Jualan kaos di Teespring bisa dapat Rp3,6 miliar lebih? Bisa. Dan emang udah ada buktinya, kok. Agak ngeselin emang, tetapi emang sudah ada yang bisa melakukannya, dan itu cuman dilakukan oleh seorang ibu rumah tangga saja!
Buat kamu-kamu yang masih muda dan punya skill desain yang greget, apa nggak kepengen?
Itulah mengapa saya selalu menyarankan tentang satu hal penting yang harus kita pelajari di zaman sekarang, yakni internet marketing.
Ini adalah kemampuan penting yang kudu bin wajib banget kita pelajari.
Mas Charlie, idola saya dari Maliome Hackerspace juga mengatakan bahwa saat seorang programer dipadukan dengan seorang internet marketer, maka akan menghasilkan profit yang edan.
Nah, ini juga yang berlaku bagi ibu rumah tangga miliarder ini.
Ini adalah pelajaran penting, agar kita tidak menggunakan internet untuk scrolling dan judging di media sosial. Melelahkan, dan sia-sia. Nggak ada manfaat-manfaatnya sama sekali. Akan tetapi, pergunakanlah untuk melakukan sesuatu yang hebat. Nah, sesuatu yang hebat itu bisa macam-macam versinya, ada yang untuk mengubah kehidupan sosial di sekitarnya, ada juga yang menggunakan internet sebagai sarana untuk mencari duit halal yang banyak.
Yah, duit halal yang banyak.
Kalau Rp3,6 miliar mah, bukan lagi banyak. Tapi banyak banget, ya. Heuheuheu.
Apa Sih Teespring?
Teespring memang sebuah platform yang dihadirkan untuk seseorang yang gemar mendesain dan merancang kaos.
Teespring adalah sebuah platform desain kaos yang bisa mencetak, menjual, sekaligus mengirimkan pesanan tersebut ke tangan konsumen.
Didirikan pada tahun 2012 oleh Walker Williams dan Evan Stities-Clayton. Ide usaha ini lahir dengan cara yang unik, yakni saat mereka bedua terinspirasi ketika ingin menjual produk kaos untuk sebuah bar pada tahun 2011 di musim semi (spring). Alih-alih menyediakan kaos dengan semua ukuran, mereka lebih memilih untuk melakukan tawaran pre-order lewat website kepada pengguna internet di Amerika Serikat, agar mereka tidak sia-sia mencetak kaos.
Jadi, desain-desain yang tidak terpakai dan tidak ada yang suka, tidak tercetak, sehingga gudang aman dari produk menumpuk yang tidak seharusnya ada.
Ide itu tersambut baik.
Lebih dari 400 orang memesan untuk dibuatkan kaos. Dari sana konsep bisnis yang dicetuskan oleh William dan Evan itu mulai berkembang pesat hingga memperoleh suntikan dana dari para investor, seperti Bill Cesare dan Mark Weiner.
Teespring telah melahirkan konsep bisnis yang saling menguntungkan antara pihak Teespring dengan desainer. Maka, pantas saja jika Teespring sesumbar bahwa 1 dari 75 orang di Amerika Serikat telah membeli kaos di Teepsring.
Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Kamu Harus Punya Batik
Kisah Sukses Kim Springer di Teespring
Pada bulan Januari 2013, Kim Springer resign dari tempat kerjanya sebagai asisten kantor medis di New York City untuk lebih memilih tinggal di rumah bersama putrinya. Usianya saat itu sudah 41 tahun. Sudah emak-emak banget.
Nahasnya, setelah Kim memutuskan hengkang dari pekerjaannya, beberapa bulan kemudian, suaminya yang merupakan seorang desainer grafis di sebuah agensi periklanan, justru kehilangan pekerjaannya. Kantor tempat suaminya bekerja dirudung kebangkrutan, dan tentu saja suaminya harus dipulangkan.
Oke, bayangkan kondisi ini.
Pasangan suami istri yang sudah berumur 40-an tahun, sama-sama tidak memiliki pekerjaan tetap, dan mulai panik apa yang harus dilakukan untuk menyambung hidup mereka. Dan kabar buruknya adalah, setelah digunakan untuk ini dan untuk itu, di tabungan mereka hanya tersedia sekitar Rp7 juta.
Kim akhirnya memutuskan untuk mengambil tabungan terakhirnya dan mempergunakannya untuk mendaftar sebuah kursus internet marketing. Di sana, mentornya memberikan pembelajaran tentang Facebook Ads dan memperkenalkannya dengan Teespring.
Setelah belajar dengan sangat serius, riset yang mendalam, dan beberapa trial and error khas pemula, Kim akhirnya menemukan titik baliknya.
Kim memiliki strategi tersendiri.
Karena mengetahui bahwa Teespring adalah platform yang bagus untuk mendatangkan uang, Kim akhirnya membuat pendekatan yang berbeda.
Kim membangun audiens terlebih dahulu, baru kemudian mengambil peran di Teespring.
Kemampuannya dalam Facebook Ads membuatnya mampu membuat beberapa Facebook Page dengan jumlah fans yang banyak, salah satunya adalah Facebook Page yang bernama Christian Women, yang jumlah fansnya kalah itu lebih dari 100.000 orang. Walhasil, setelah riset beberapa waktu, Kim menemukan satu niche yang menurutnya menjadi peluang yang sangat bagus untuk berjualan kaos, yaitu niche wanita yang sudah menikah.
Walhasil, hanya dalam waktu 10 bulan, dengan campaign lewat Facebook Ads yang konsisten, audiens yang sudah terbentuk di Christian Women, Kim berhasil mengumpulkan laba bersih $150.000, alias setara dengan Rp3,6 miliar! Dan semua itu didapatkan hanya dari beberapa desain kaos saja. Setiap penjualan kaosnya di Teespring menghasilkan laba $10 hingga $12, dan dalam 10 bulan, usahanya menghasilkan $150.000.
Nih desain kaosnya yang jadi hits dan meraih penjualan yang sangat buanyaaaakkk.
Oke, bahkan saya menganggap desain kaosnya biasa ajjjahhhhh. Heuheuheu. Nah, sebagai informasi, nih, untuk desain kaos yang lebih baik, kamu bisa pesan di Enxyclo yang memiliki jasa desain grafis di Solo dengan kualitas desain yang baik. Tak percaya, lihat saja portofolionya.
Apa yang dilakukan Kim setelah punya duit sebanyak itu? Sekarang tinggal di Brooklyn, New York bersama keluarga, belajar lagi untuk mendapatkan gelar master, dan yah tetap menjadi seorang bloger dan internet marketer yang terus mendulang uang.
Kim sangat berterima kasih kepada dua mentornya, karena menunjukkan peluang-peluang yang terpamgpang dan apa saja yang bisa dilakukan antara FB Ads dengan Teespring. Kim juga berterima kasih kepada suaminya karena memberinya kepercayaan penuh untuk melakukan apa yang mau dia lakukan, walaupun itu harus menguras tabungan mereka.
Sebelum menjadi ibu yang tinggal di rumah, Kim mengatakan bahwa dia menghabiskan 20 tahun di industri perawatan kesehatan dan, “Ketika pasien masuk ke klinik tempat saya bekerja, saya memperlakukan mereka seperti tamu di rumah saya sendiri,” kata Kim.
“Saya membawa ide yang sama ke Teespring. Anda harus terhubung dengan pembeli Anda—dan mereka akan sering memiliki ide bagus jika Anda mendengarkannya. Jangan lewatkan kesempatan itu!”
Sampai saat ini, Kim telah menjual lebih dari 23.000 kaos dan menghasilkan lebih dari $250.000.
Apa pesan Kim untuk kita semua yang ingin jualan kaos di Teespring? “Mulailah dengan apa yang Anda tahu,” Springer menyarankan kita untuk mencari pekerjaan yang menguntungkan dari pekerjaan di rumah. Melakukan bisnis berdasarkan hasrat, hobi, dan gairah, akan memperpendek kurva belajar kita. Dan untuk kita yang ingin melakukan bisnis di Teespring, dia berkata, “Anda juga memerlukan pengetahuan tentang komunitas yang ingin Anda layani, untuk mewakili kaos.”
Dan pesannya yang kedua, jangan terlalu cepat berkecil hati, dia mengingatkan, “Ketika saya meluncurkan kaos pertama, hingga sampai bulan ketiga, saya bahkan belum melihat ada pembelian yang terlihat menguntungkan.”
So, kuncinya memanglah jangan menyerah.
Sekarang, yang harus kamu lakukan adalah belajar FB Ads, belajar tentang building audience, riset pasar, dan siapkan desain yang sesuai dengan pasar tersebut, lalu pakai saja Teespring sebagai platform untuk berjualan.
Semoga kita bersama-sama menjadi miliarder rendah hati yang terus belajar. Atau, kalau kamu pengen barengan sama-sama belajar menjadi miliarder, yuk kita belajar barengan. Tinggalkan komen, ya. Kita bisa diskusi bersama. Demikian pembahasan mengenai jualan kaos di Teespring. Semoga bisa menjadi inspirasi.
Terima kasih sudah membaca artikelnya. Yuk segera gabung di beberapa channel inspiratif yang sudah saya buat:
Dapatkan tips-tips menarik seputar dunia bisnis, penulisan, juga tausiyah singkat tentang hidup yang lebih baik. Nah, kalau ingin menjalani hidup sebagai penulis profesional yang dibayar mahal, ikutan saja E-COURSE MENULIS terkeren ini!