Joint venture adalah perjanjian bisnis antara dua atau lebih pihak guna mengumpulkan sumber dayanya untuk mencapai tujuan tertentu.
Joint venture ini kerap kali disebut-sebut sebagai solusi bagi dua atau lebih entitas bisnis yang kerapkali belum kuat jika harus menghadapi sendiri competitor.
Perusahaan yang melakukan joint venture adalah alasannya bisa bermacam-macam. Alasan tersebut mulai dari tak adanya sumber daya, dana atau belum mampu untuk berjuang sendiri.
Perjanjian joint venture, bisa dilakukan dalam jangka pendek maupun panjang. Hal ini tergantung dari kesepakatan antara kedua belah pihak.
Adapun bentuk kerja sama ini biasanya tak dilakukan selamanya.
Nantinya jika tujuan terpenuhi maka perusahaan bisa kembali seperti sedia kala.
Ketika melakukan joint venture, maka perusahaan biasanya akan tetap mempertahankan idealismenya masing-masing.
Namun biasanya semua perusahaan yang melakukan joint venture ini akan sama-sama bertanggung jawab terkait keuntungan, kerugian maupun keperluan biaya yang dibuatuhkan.
Dalam membuat joint venture biasanya kedua perusahaan akan melakukan perjanjian di atas kertas terlebih dahulu untuk mengukuhkan Kerjasama mereka.
Aturan dalam Joint Venture
Indonesia mengatur joint venture ini di dalam Undang-undang. Adapun aturan perundangan mengatur joint venture dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.
Perundangan menetapkan joint venture ke dalam kategori bentuk kegiatan penanaman modal asing.
Sehingga perusahaan asing akan memberikan modal kepada perusahaan di dalam negeri guna mencapai tujuan bersama.
Akan tetapi kini joint venture seiring perkembangan tak lagi membedakan apakah penanaman modal asing ataukah di dalam negeri.
Adapun secara lengkap, regulasi mengenai joint venture yakni diatur dalam aturan berikut:
- PP Nomor 20 Tahun 1994 Pemilikan Saham dalam Perusahaan yang didirikan dalam rangka penanaman modal asing
- PP Nomor 7 Tahun 1993 tentang Pemilik Saham perusahaan penanaman Modal Asing
- SK Menteri negara Penggerak Dana Investasi/ Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor: 15/SK/1994 tentang ketentuan pelaksanaan pemilikan saham dalam perusahaan yang didirikan dalam rangka penanaman modal asing.
- UU Nomor 1 Tahun 1967 Pasal 23 tentang Penanaman Modal Asing
Alasan Joint Venture
Sejumlah alasan joint venture ada beberapa. Di antaranya yakni:
1. Penggabungan sumber daya
Alasan joint venture yakni penggabungan sumber daya.
Ketika melakukan ini maka sangat mungkin bagi entitas menjangkau pasar lebih lebar. Hal ini karena perusahaan menyatukan kekuatan sehingga lebih mudah untuk memperluas jangkauan.
2. Menggabungkan keahlian
Melakukan joint venture maka dua perusahaan akan menggabungkan keahliannya di berbagai perusahaan.
Misal ketika salah satu unggul di bidang teknologi maka perusahaan ini akan berusaha memaksimalkan teknologinya.
Sedangkan jika perusahaan rekan joint venture ahli di marketing maka akan mengoptimalkan kemampuannya juga.
3. Penghematan
Melakukan joint venture maka akan membantu dilakukannya penghematan. Hal ini karena perusahaan bisa melakukan patungan untuk mengurus pemasaran misalnya.
Selain itu bisa memaksimalkan sumber daya masing-masing, sehingga ketika bergabung tak perlu lagi mencari-cari hal baru yang bisa menguras kantong jika memang mitra joint venture memilikinya.
4. Inovasi produk
Saat memutuskan untuk melakukan joint venture biasanya dilakukan ketika perusahaan berkeinginan untuk mengeluarkan produk maupun layanan baru.
Kolaborasi bisa memaksimalkan potensi produk baru di pasaran. Inovasi yang dilakukan biasanya juga bersifat ciamik.
5. Mengecilkan risiko bisnis
Dengan penerapan joint venture maka perusahaan-perusahaan yang joint ke dalam joint venture dapat mengecilkan risiko kerugian sekecil-kecilnya.
Hal ini karena potensi kerugian dibagi berdasarkan yang bergabung, tak ditanggung sendiri jika mengalami kerugian.
Selain itu, ketika dua atau lebih perusahaan bergabung, cenderung segala sesuatunya dipikirkan bersama. Sehingga banyak kepala yang berpikir berpeluang untuk saling mengingatkan apabila langkah yang diambil berpotensi menimbulkan kerugian.
Baca juga: Belajar Copywriting Terbaik di Indonesia
Cara Melakukan Joint Venture
Perusahaan biasanya memiliki hak dan kewajiban masing-masing ketika membuat perjanjian joint venture.
Adapun saat melakukan perjanjian biasanya hal-hal yang ditulis yakni:
- struktur manajemen dan anggota joint venture
- rekening bank yang akan digunakan
- pihak yang terlibat
- persentase untung dan rugi
- persentase kepemilikan
- penulisan administrasi dan laporan keuangan
- legalitas joint venture
- karyawan yang akan mengerjakan usaha joint venture
- daftar sumber daya
Contoh Joint Venture
Terdapat sejumlah contoh dari joint venture. Adapun sejumlah contoh perusahaan yang melakukannya yakni:
1. Sony Ericson
Perusahaan ini merupakan kolaborasi dari Sony serta Ericsson.
Sebagaimana diketahui, perusahaan tersebut memiliki reputasi yang sangat baik sebagai produsen handphone pada awal tahun 2000-an.
Meskipun akhirnya Sony menjadi pemilik tunggal dari entitas bisnis tersebut.
2. PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia
Untuk perusahaan ini merupakan gabungan Nestle serta Indofood.
Adapun pasar yang disasar dari kolaborasi ini adalah bumbu penyedap makanan.
3. PT Sari Husada
Perusahaan ini merupakan kolaborasi PT Kimia Farma serta PT Tigakarsa Perkasa.
Perbedaan joint venture dan partnership
Perbedaan paling utama dari joint venture dan partnership yakni terletak pada regulasi aturan dan entitas bisnis yang dibuat.
Pada partnership maka merupakan entitas bisnis tunggal yang dibentuk oleh dua entitas atau lebih.
Adapun pada joint venture ia merupakan penggabungan entitas yang bisa bisa berbeda secara badan hukum, untuk menjadi entitas baru.
Serta regulasi pajak penghasilan dari perjanjian partnership dibayarkan langsung oleh pemilik secara individual. Hal ini berbeda dengan yang terjadi pada joint venture.
Demikian pembahasan mengenai joint venture adalah. Semoga bisa menjadi inspirasi yang berguna untuk Anda dan bisnis Anda.
Terima kasih sudah membaca artikelnya. Yuk segera gabung di beberapa channel inspiratif yang sudah saya buat:
Dapatkan tips-tips menarik seputar dunia bisnis, penulisan, juga tausiyah singkat tentang hidup yang lebih baik. Nah, kalau ingin menjalani hidup sebagai penulis profesional yang dibayar mahal, ikutan saja E-COURSE MENULIS terkeren ini!
